Sabtu 26 Apr 2025 18:06 WIB

Ini Penyebab Anak Jadi Kidal, Bukan karena Salah Didik

Anak kidal sering menghadapi tantangan dan kesulitan dalam kegiatan sehari-hari.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Tangan kidal (ilustrasi). Di kalangan masyarakat, penggunaan tangan kiri atau kidal masih dianggap tabu dan tidak sopan.
Foto: Dok. Freepik
Tangan kidal (ilustrasi). Di kalangan masyarakat, penggunaan tangan kiri atau kidal masih dianggap tabu dan tidak sopan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Di kalangan masyarakat, penggunaan tangan kiri atau kidal masih dianggap tabu dan tidak sopan. Anak kidal terkadang dicap sebagai hasil didikan yang salah, bahkan menjadi korban ejekan dan perundungan baik dari teman sebaya maupun dari anggota keluarga sendiri.

Ahli genetika ekologi IPB University, Prof Ronny Rachman Noor, mengatakan anak-anak kidal sering menghadapi tantangan dan kesulitan dalam pembelajaran dan kegiatan sehari-harinya. Karena kondisi itu, individu kidal pun lebih rentan mengalami ketidakstabilan emosi dan berpotensi menyebabkan frustrasi dan kecemasan.

Baca Juga

“Terlebih, hampir semua fasilitas dan peralatan publik yang ada dirancang untuk anak yang bukan kidal,” kata Prof Ronny dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (26/4/2025).

Ia menegaskan kidal bukan kelainan, melainkan hasil kombinasi antara faktor genetik dan lingkungan. Prof Ronny menjelaskan, sekitar 40 gen diduga berperan dalam menentukan dominasi tangan, termasuk gen TUBB4B yang berperan dalam struktur sel tubuh manusia.

Meski gen memegang peran, pengaruh lingkungan ternyata jauh lebih besar. Hasil riset menunjukkan hanya 25 persen kecenderungan kidal disebabkan faktor genetik, sisanya dipengaruhi oleh hal-hal seperti posisi janin, paparan hormon saat kehamilan, berat lahir, budaya, hingga cara kelahiran.

“Penelitian lain juga menunjukkan bahwa bobot lahir rendah dan kelahiran kembali dapat saja menimbulkan sifat kidal. Dalam beberapa kasus tidak disusuinya bayi juga bisa memicu sifat kidal,” kata dia.

Prof Ronny juga membantah anggapan bahwa anak kidal hanya lahir dari orang tua kidal. Faktanya, anak kidal tetap bisa lahir dari orang tua tidak kidal, dengan peluang 11 persen. Bahkan jika kedua orang tua kidal, kemungkinan anaknya kidal hanya sekitar 25 persen.

“Secara evolusi, jumlah orang kidal juga terus menurun karena seleksi alam yang mendukung keseragaman dan kerja sama sosial. Alat-alat yang diciptakan manusia pun cenderung mendukung dominasi tangan kanan, sehingga membuat arah evolusi manusia kian mengarah pada kelompok nonkidal,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement