REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pimpinan Instagram, Adam Mosseri, mengungkapkan pihaknya tengah meningkatkan fitur pencarian di aplikasi Instagram. Hal ini disampaikan dalam sebuah episode podcast "Build Your Tribe", dengan Mosseri mengakui bahwa fitur pencarian di Instagram masih tertinggal dibanding kompetitornya seperti TikTok.
“Kami mulai berinvestasi lebih banyak dalam fitur pencarian karena sebenarnya ada begitu banyak konten luar biasa di Instagram. Tapi terus terang, yang kami sebut sebagai pencarian konten di Instagram kualitasnya belum begitu bagus,” kata Mosseri seperti dilansir laman Techcrunch, Rabu (9/4/2025).
Menurut Mosseri, selama ini tim yang menangani fitur pencarian masih tergolong kecil, sehingga membuat fitur ini tertinggal dibanding aplikasi TikTok. Namun, Meta kini telah memperkuat tim tersebut dan berencana meluncurkan sejumlah peningkatan secara bertahap dalam waktu mendatang.
“Ini akan menjadi jalan yang panjang, tetapi saya rasa ini akan sangat membantu orang menemukan apa yang mereka cari di Instagram. Juga bagi para kreator, ini bisa membantu konten mereka tetap relevan lebih lama, bukan hanya dalam 24-48 jam pertama,” kata dia.
Dia menyadari cara generasi Z dan pengguna muda mencari informasi di media sosial kini telah berubah. Menurutnya, generasi muda cenderung mencari jawaban melalui aplikasi seperti TikTok dan Instagram, bukan lagi melalui mesin pencari tradisional seperti Google.
Tren ini sebelumnya juga telah diakui oleh Google. Pada 2022, seorang eksekutif Google mengatakan bahwa aplikasi seperti TikTok dan Instagram mulai menggerus bisnis inti mereka, termasuk Google Search dan Maps. TikTok bahkan mulai membuka peluang iklan yang ditargetkan langsung ke halaman hasil pencarian, menyaingi bisnis iklan Google.
Berbagai studi riset juga telah mengonfirmasi bahwa generasi muda kini lebih sering menggunakan media sosial sebagai mesin pencari. Dalam sebuah studi di AS misalnya, Instagram bahkan mengungguli Google Search sebagai pilihan utama Gen Z untuk mencari informas. Namun, persaingan masih ketat.
Sebuah studi dari Bernstein Research yang dikutip oleh Fortune pada April 2024 menemukan bahwa 45 persen Gen Z lebih cenderung menggunakan media sosial untuk pencarian, dan sebuah studi HerCampus tahun 2024 yang dikutip dalam eMarketer menemukan bahwa 51 persen Gen Z lebih menyukai TikTok daripada Google Search, terutama karena format videonya yang pendek.
Mosseri menegaskan, Instagram menyadari bahwa persaingan selanjutnya bukan hanya sebagai jejaring sosial, melainkan juga sebagai mesin pencari.
Ia juga menyebutkan bahwa hanya sebagian kecil pengguna non-kreator yang mengunggah konten ke Feed setiap hari. Saat ini, bagian feed lebih menyerupai domain publik, sementara Stories dan DM menjadi tempat utama interaksi antar pengguna.
Instagram juga sedang membenahi fitur rekomendasi pencarian, terutama yang muncul di bagian komentar. TikTok sudah lebih dulu menggunakan komentar untuk menampilkan saran pencarian yang relevan, dan Instagram berupaya menyusulnya.
"Terkadang, konteks yang benar-benar menarik bukan terletak di videonya, tapi di komentar. Jadi kami sedang mencoba menampilkan informasi dari komentar itu agar pengguna bisa mencari tahu lebih lanjut,” kata dia.
Versi Instagram dengan sistem pencarian berbasis komentar ini dijanjikan akan hadir dalam waktu dekat.