Selasa 25 Mar 2025 15:20 WIB

Penyebab Microsleep yang Sering Diabaikan: Dehidrasi Hingga Gula Darah Turun

Terdapat beberapa faktor penyebab microsleep, salah satunya dehidrasi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Pemudik duduk diatas mobil saat mengantre untuk memasuki kapal ferry di Pelabuhan Merak (ilustrasi). Ada beberapa penyebab microsleep yang sering diabaikan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pemudik duduk diatas mobil saat mengantre untuk memasuki kapal ferry di Pelabuhan Merak (ilustrasi). Ada beberapa penyebab microsleep yang sering diabaikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Microsleep menjadi salah satu hal yang patut diwaspadai pengemudi selama perjalanan mudik karena bisa memicu kecelakaan. Meski kondisi ini cukup umum, namun banyak pengemudi sering kali abai terhadap faktor penyebab microsleep.

Dokter sekaligus Sekretaris Jenderal Himpunan Fasyankes Dokter Indonesia (HIFDI), dr Putro S Muhammad, menjelaskan beberapa penyebab microsleep yang sering diabaikan. Pertama yaitu dehidrasi, di mana kurangnya cairan dalam tubuh bisa menyebabkan kelelahan dan menurunkan konsentrasi.

Baca Juga

Menurut dr Putro, cara mudah untuk mengecek dehidrasi adalah dengan memperhatikan warna urine. Jika kuning pekat, maka itu pertanda tubuh kekurangan cairan.

“Jadi selama perjalanan mudik, selalu sedia air mineral di dalam mobil. Boleh juga disiapkan cairan isotonik untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi,” kata dr Putro saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (25/3/2025).

Penyebab microsleep selanjutnya adalah efek samping obat. Dokter Putro menjelaskan bahwa beberapa obat memiliki efek samping yang bisa menyebabkan kantuk, seperti antihistamin untuk alergi dan obat batuk.

Selain itu, kadar gula darah menurun juga bisa menjadi penyebab microsleep. Untuk menghindarinya, konsumsi camilan sehat seperti kacang almond atau kurma sebelum berkendara.

“Hindari makanan tinggi karbohidrat dalam porsi besar, seperti nasi dalam jumlah banyak, karena bisa memicu kantuk setelah dikonsumsi,” kata dr Putro.

Dia mengungkap saran medis kilat guna mengatasi kantuk selama berkendara. Pertama, dr Putro menyarankan untuk menjepit telinga selama 10 detik untuk merangsang sistem saraf dan meningkatkan kewaspadaan.

Kemudian, minum air mineral dan cuci muka untuk memberikan sensasi kesegaran. “Parkir dulu, terus lakukan power nap atau tidur singkat selama 20 menit sebelum melanjutkan perjalanan,” saran dr Putro.

Untuk memastikan perjalanan lebih aman, ia juga menganjurkan pemudik untuk melakukan skrining kesehatan sebelum berangkat. Pastikan tekanan darah ideal, di bawah 140/90 mmHg. Lalu gula darah normal antara 100 hingga 200 mg/dL, serta saturasi oksigen di atas 95 persen.

“Pastikan juga sedia P3K di mobil, bawa obat luka, perban, antiseptik dan lainnya. Selama perjalanan di mobil juga jangan lupa pakai sabuk pengaman,” kata dr Putro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement