REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Almarhum komedian senior Nurul Qomar akan dimakamkan pada Kamis (9/1/2025) di TPU Carang Pulang, Kabupaten Tangerang. Namun sebelum itu, jenazah akan terlebih dulu singgah di Kampung Korelet, Desa Randa Kalapa.
“Dikebumikan sesuai permintaan Abah, bersama Ayahanda dan Ibunda Abah,” kata pernyataan keluarga yang diunggah di akun Instagram @abah.qomar pada Rabu (8/1/2025).
Qomar meninggal pada Rabu (8/1/2025) pukul 17.21 WIB di di RSUD Kabupaten Tangerang. Pihak keluarga meminta maaf atas kekhilafan almarhum Qomar semasa hidup, baik disengaja maupun tidak disengaja. “Kami juga memohon doa agar Abah dilapangkan kuburnya, diampuni dosa-dosanya, dan diterima amal ibadahnya,” tulis pihak keluarga.
Seperti diberitakan sebelumnya, kabar meninggalnya Qomar disampaikan oleh Persatuan Seniman Komedi Indonesia (Paski) pada Rabu (8/1/2025). "Innalillahi wa innailahi rajiun. Turut berduka cita atas berpulangnya ke Rahmatullah H Nurul Qomar (Qomar 4 Sekawan), Rabu (8/1/2025). Semoga almarhum husnul khatimah wa ahlul jannah," tulis kabar yang diunggah di Insta Story akun @paski_official.
Selain sebagai komedian, Qomar juga dikenal sebagai politikus. Pria berdarah Sunda ini pernah menjabat Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dua periode sejak 2004 hingga 2014. Bersama dengan Derry, Eman, dan Ginanjar mereka membentuk grup lawak Empat Sekawan yang dikenal melalui komedi situasi "Lika-Liku Laki-Laki".
Sebelum meninggal dunia, pelawak yang pernah tergabung dalam grup komedi Empat Sekawan ini berjuang melawan penyakit kanker. "Dengan kerendahan hati, kami ingin mengabarkan bahwa Abah Qomar tercinta sedang menghadapi ujian kesehatan kembali. Kanker yang pernah beliau lawan dengan gagah berani beberapa waktu lalu, sejak akhir 2023 kembali hadir (relapse)," ditulis akun Instagram @abah.qomar pada 29 Desember 2024.
Unggahan tersebut juga menuliskan bahwa semangat Qomar yang luar biasa untuk beraktivitas terkadang membuat beberapa jadwal perawatan sempat terlewat. "Namun, Abah tetap gigih menjalani kemoterapi. Sayangnya, di perjalanan kemo ke-8, kondisi Abah membutuhkan perawatan yang lebih intensif sehingga harus dirawat inap," tulis akun itu.
Pihak keluarga menyadari, perjuangan melawan kanker adalah perjalanan panjang. Ada kalanya menanjak, ada kalanya menurun. "Kekambuhan ini adalah salah satu tanjakan yang harus kami lalui bersama. Namun, kami percaya, di balik setiap ujian, ada hikmah yang menanti," kata akun tersebut.
Pihak keluarga juga menekankan kembali pesan yang pernah Qomar sampaikan, "Lebih baik mencegah daripada mengobati, rawat kesehatan demi keluarga tersayang. Beliau mengingatkan pentingnya cek kesehatan secara menyeluruh, termasuk kolonoskopi, terutama saat memasuki usia senja".
Ikuti Whatsapp Channel Republika