Senin 18 Nov 2024 07:46 WIB

Mencicip Dimsum Halal Bercita Rasa Autentik di Hong Kong

Menu favorit di Islamic Center Canteen adalah siomay dan mi goreng.

 Jajaran dimsum di Islamic Center Canteen di kawasan Wan Chai, Hong Kong.
Foto: Republika/Indira Rezkisari
Jajaran dimsum di Islamic Center Canteen di kawasan Wan Chai, Hong Kong.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Kesulitan mencari makanan Chinese halal membuat keluarga dari Osman Markar memutuskan membuat sendiri restoran halal di Hong Kong. Sejak itu tempat makan bernama Islamic Center Canteen sudah berdiri 19 tahun lamanya.

Osman bercerita, keluarganya merupakan Muslim sejak turun temurun. Kakeknya bahkan sejak tahun 1960 sudah berbisnis makanan halal di Hong Kong. Osman yang kini meneruskan bisnis keluarganya itu bercerita tempat makan kakeknya dulu terletak di kawasan Happy Valley di Hong Kong. Di tahun 70-an bisnis kakeknya itu tutup.

Baca Juga

Setelahnya ayah Osman memiliki keinginan meneruskan bisnis ayahnya hingga lahirlah Islamic Center Canteen di lantai 5 Masjid Ammar and Osman Ramju Sadick Islamic Centre di kawasan Wan Chai. Saat ini Osman menerangkan terdapat 80 menu mulai dari aneka dimsum hingga Chinese food.

Osman mengaku beruntung memiliki tim juru masak yang bisa menghasilkan rasa makanan Cina autentik meski tidak menggunakan bahan-bahan non-halal. "Juru masak kami memang spesialis masakan Cina, jadi mereka memiliki keahlian memasak makanan Cina autentik. Memang ada bahan-bahan yang tidak dipakai seperti babi, diganti ayam dan daging. Ada juga bahan-bahan seperti arak masak yang diganti. Hasilnya tidak terlalu berbeda," terangnya.

Dari beragam menu yang tersedia, Osman mengatakan menu favorit untuk dimsum adalah siomay dan shrimp dumpling. "Untuk masakan goreng yang disukai adalah mi goreng, kebanyakan pelanggan pesan itu," kata Osman.

Ia mengatakan, mi goreng Islamic Center Canteen menggunakan mi lebar khas mi goreng Kanton. Mi goreng ini disukai oleh banyak tamu Indonesia, yaitu pekerja Indonesia di Hong Kong atau wisatawan Indonesia.

photo
Suasana di dalam Islamic Center Canteen di kawasan Wan Chai, Hong Kong. - (Republika/Indira Rezkisari)

Saat ini keluarga Osman hanya memiliki satu restoran saja di Hong Kong. Sebagai pria Muslim, Osman mengaku masih sulit mencari makanan halal di Hong Kong. "Cari menu halal masih sulit, meski sudah mulai banyak. Masalahnya yang ada rata-rata bukan menu Chinese. Ini menurut saya tantangannya sebagai orang Hong Kong yang beragama Islam," ujar dia.

Menu di Islamic Center Canteen dijajakan mulai dari 18 dolar Hong Kong. Tempat makan yang tidak terlalu luas akan padat di jam-jam makan. Ketika Republika berkunjung ke sana, tampak tamu tempat makan ini bukan hanya yang beragama Islam. Banyak warga lokal non-Muslim yang makan di situ.

Carolus, seorang warga Hong Kong yang pernah tinggal di Indonesia, mengatakan warga lokal gemar makan di Islamic Center Canteen karena rasa makanannya persis seperti versi non-halalnya. "Rasanya enak, itu yang membuat kami juga makan di sini," ujar dia.

Karena lokasinya yang terletak di lantai 5 Islamic Center, tamu bisa sholat di lantai-lantai di bawahnya yang merupakan bagian dari Masjid Ammar.

photo
Masjid Ammar and Osman Ramju Sadick Islamic Centre di kawasan Wan Chai tempat Islamic Center Canteen berada. - (Republika/Indira Rezkisari)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement