Senin 26 Aug 2024 06:41 WIB

Orang Dewasa Juga Tetap Butuh Vaksinasi, Ini Manfaatnya

Vaksinasi untuk dewasa belun disubsidi pemerintah dan masih dibayar mandiri.

Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke warga di UPTD Puskesmas Talagabodas, Jalan Talaga Bodas, Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/3/2023). Dokter sebut vaksin dewasa sama pentingnya.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke warga di UPTD Puskesmas Talagabodas, Jalan Talaga Bodas, Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/3/2023). Dokter sebut vaksin dewasa sama pentingnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksinolog sekaligus Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dr Dirga Sakti Rambe memaparkan pentingnya vaksin di usia dewasa untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit.

"Konsep vaksinasi dan imunisasi itu untuk perlindungan dari lahir sampai meninggal, jadi efeknya sepanjang hayat. Dari rahim sampai orang lanjut usia, kita pingin sepanjang hidupnya dia terlindungi dan bisa dijaga dengan vaksinasi itu," kata Dirga saat ditemui di Jakarta, Ahad (25/8/2024).

Baca Juga

Ia menjelaskan, sebagian vaksin sudah diberikan pada usia anak dan seiring waktu antibodinya menurun, sehingga diperlukan penguat atau booster saat memasuki usia dewasa.

"Kemudian, ada penyakit-penyakit di usia dewasa itu unik, contohnya sakit gula, jantung, ginjal itu pada anak-anak jarang, bahkan tidak ada begitu ya, dan ketika dewasa kita sakit-sakitan segala macam, jadi perlu ada perlindungan dengan vaksin," ujar dia.

Ia juga mengemukakan, masih ada orang dewasa yang sama sekali belum pernah vaksinasi di masa kecilnya.

"Jadi ketika dewasa, vaksin menjadi penting, juga memang ada beberapa vaksin yang spesifik untuk orang dewasa, seperti vaksin cacar api misalnya, itu kan spesifik untuk orang dewasa," ucapnya.

Dirga menyampaikan, prinsip vaksin yakni semua penting, tetapi perlu dipilih prioritasnya mengingat ketersediaan vaksin juga menyesuaikan penyakit-penyakit tertentu yang sebelumnya telah diteliti oleh para dokter dan ahli.

"Juga soal urgensi atau ketersediaan, biaya, dan segala macamnya. Contohnya lansia, itu per definisi, 60 tahun kalau di Malaysia, tetapi di kita mungkin bisa geser di usia 50-60 tahun karena begitu kita sudah tua tentu muncul penyakit-penyakit degeneratif, misalnya diabetes, stroke, termasuk infeksi yang mungkin waktu masih muda kita tidak terlalu rentan," paparnya.

Ia menyebutkan, saat ini lebih dari 50 persen vaksin sudah diakomodasi pemerintah, tetapi terbatas pada anak, sedangkan untuk orang dewasa masih memerlukan pembiayaan mandiri.

"Kalau orang dewasa di Indonesia memang sayangnya belum ada. Jadi memang vaksin dewasa hampir seluruhnya masih dibayar mandiri, walaupun kita bersyukur ketersediaan vaksin sekarang jauh lebih baik daripada zaman dahulu, jadi sekarang kita senang banget sudah ada vaksin baru lagi," kata dia.

Ia juga mengapresiasi peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi semenjak pandemi COVID-19, namun masih terdapat tantangan dari segi jaminan oleh pemerintah.

"Kemarin saat COVID-19 kesadaran orang dewasa bertambah, jadi sekarang banyak yang paham ternyata vaksin itu penting banget. Aksesnya sekarang sebetulnya Lebih mudah daripada zaman dulu, ketersediaan lebih mudah, hanya saja kita masih punya PR untuk penyediaannya dan jaminan dari pemerintah apalagi dibandingkan dengan vaksin pada anak," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement