Sabtu 17 Aug 2024 16:44 WIB

Orang Tua Sibuk? Psikolog Ingatkan Harus Sediakan Waktu untuk Anak

Menurut psikolog, peran orang tua sangat penting di dalam perkembangan anak.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Keluarga (ilustrasi). Para orang tua pekerja dinilai harus menyediakan waktu untuk memberikan pengasuhan kepada anak.
Foto: MGROL100
Keluarga (ilustrasi). Para orang tua pekerja dinilai harus menyediakan waktu untuk memberikan pengasuhan kepada anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para orang tua pekerja dinilai harus menyediakan waktu untuk memberikan pengasuhan kepada anak. Utamanya, di era digital untuk menjamin pemenuhan hak mereka.

"Karena kesibukannya berkarier, orang tua harus meninggalkan anaknya. Di sini penting, untuk menyisihkan waktu di tengah pekerjaan untuk berkomunikasi dengan anak dan memeriksa aktivitas anak pada hari itu," kata psikolog Ayoe Sutomo M di Jakarta, Sabtu (17/8/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan, peran orang tua sangat penting di dalam perkembangan anak baik secara jasmani dan rohani. Namun, menjaga keseimbangan antara tanggung jawab di pekerjaan dan berbagai pekerjaan rumah termasuk mengasuh anak bukan hal yang mudah.

Di sisi lain, seiring dengan perkembangan teknologi, berbagai hal dalam kehidupan menjadi semakin mudah dan praktis, namun jika penggunaannya tidak tepat dan tidak diawasi dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang beresiko memengaruhi tumbuh kembang anak. “Setiap keluarga yang kedua orang tuanya bekerja, pasti ingin menjaga keseimbangan antara mengasuh anak dan bekerja. Namun, tidak jarang orang tua merasa bersalah kepada anak karena meninggalkan mereka di bawah pengasuhan orang lain ketika bekerja," kata dia.

Hasilnya, lanjut dia, karena kurang pengawasan, tidak sedikit anak yang menghabiskan waktunya dengan bermain gawai (gadget) seperti laptop atau handphone.

Untuk dapat menyeimbangkan peran pengasuhan sebagai orang tua bekerja, orang tua disarankan untuk rutin mengalokasikan waktu berkualitas bersama anak setiap hari.

Meskipun lelah sehabis bekerja, usahakan untuk tetap memiliki waktu bersama dengan anak yang diisi dengan aktivitas menyenangkan seperti makan atau bermain bersama.

Dengan cara ini, jelas Ayoe, orang tua bisa membangun interaksi positif dan meningkatkan ikatan (bonding) emosi antara orang tua dan anak karena hal menyenangkan sekecil apapun yang dilakukan bersama orang tua akan terus tersimpan di memori anak.

Selain itu, agar anak tidak menghabiskan waktu seharian di depan layar gawai, orang tua dapat membuat jadwal penggunaan yang bijaksana dan seimbang serta sesuai dengan usia dan kebutuhan anak. Hal tersebut dapat diawali dengan menjelaskan terlebih dahulu alasan orang tua memberikan aturan dalam penggunaan alat itu.

"Jika anak sudah dapat diajak berdiskusi, jangan lupa libatkan anak dalam menentukan aktivitas untuk mengisi jadwal tersebut. Dampingi anak ketika sedang menggunakan gawai (gadget) untuk memastikan konten yang dilihat sesuai dengan usia mereka,” ucap Ayoe.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement