REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah mendapat kritikan warganet, peserta Clash of Champions Shakira Amirah, akhirnya meminta maaf karena telah menggunakan kata autis untuk menegur temannya yang sibuk main handphone dan live TikTok saat berkumpul. Peserta dari acara Clash of Champions tersebut menyadari bahwa tindakannya tidak bisa dibenarkan.
Ungkapan permintaan maaf tersebut disampaikan Shakira dalam WhatsApp Channel miliknya, @Shakiraupdate. “Halo teman-teman, sebelumnya aku ingin minta maaf atas kata-kata yang kurang berkenan yang aku ucapkan. Aku sadar bahwa menggunakan kata autis untuk menyebut orang lain itu sangat salah,” kata Shakira seperti dikutip pada Senin (15/4/2024).
Shakira mengakui penggunaan kata autis sebagai bahan lelucon dan hinaan sangat tidak etis. Pasalnya, autis merupakan sebuah kondisi medis yang serius. “Jadi menggunakan kata tersebut dengan cara yang tidak tepat menunjukkan kurangnya empati dan pemahaman terhadap orang-orang yang hidup dengan kondisi tersebut.
“Aku paham betul bahwa sebagai calon dokter, aku seharusnya menjadi contoh dan harus lebih berhati-hati lagi dalam tutur kata dan perilaku,” kata Shakira yang kini berkuliah di fakultas kedokteran Universitas Indonesia tersebut.
Ia pun mengaku sangat menyesal dan akan menjadikan kasus ini sebagai Pelajaran berharga bagi hidupnya. Ia juga mengaku akan lebih berhati-hati dalam berperilaku dan bertutur kata.
“Aku sungguh-sungguh meminta maaf dari lubuk hati aku yang terdalam. Aku berterima kasih kepada semua orang yang telah mengingatkan dan menegur aku dengan baik. Masukan dari teman-teman sangatlah berarti dan aku benar-benar menghargai setiap masukan yang kalian berikan,” kata Shakira.
Permintaan maaf juga datang dari sesama peserta Clash of Champions, Sandy Kristian Waluyo. Sandy juga diketahui pernah mengatakan dengan nada bercanda bahwa tingkahnya di suatu video TikTok seperti anak autis. Dalam sebuah broadcast channel, Sandy menyampaikan minta maaf dan penyesalan atas tindakannya tersebut.
“Aku di sini mau minta maaf atas perkataanku waktu itu yang menyudutkan kelompok tertentu di sini aku menjelaskan kalau sebutan itu aku tujukan ke diriku sendiri (walaupun aku sama tidak membenarkan penggunaan kata tersebut dalam konteks apapun). Sekali lagi aku tekankan itu kesalahan ku, dan aku minta maaf atas hal tersebut,” kata Sandy.
Ia juga berterima kasih atas teguran yang dilayangkan kepadanya. Ia juga berjanji akan lebih berhati-hati dan menjadikan kasus ini sebagai pelajaran ke depan.
“Terima kasih banbet karena udah diingetin perihal ini. Akan dijadikan pelajaran untuk introspeksi diri supaya jadi orang yang jauh lebih baik lagi. Sekali lagi maaf dan terima kasih banget sudah mengingatkan,” kata Sandy.