Senin 16 Jun 2025 08:25 WIB

Shakira Akui Hidupnya Kini Takut dan Cemas Gara-Gara Kebijakan Donald Trump

Menurut Shakira, politik AS kini berbeda saat pertama kali dia menjadi imigran.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Penyanyi Shakira. Shakira menyatakan kini hidup dalam ketakutan dan kecemasan sebagai seorang imigran di Amerika Serikat karena kebijakan Donald Trump.
Foto: EPA-EFE/ENID M. SALGADO
Penyanyi Shakira. Shakira menyatakan kini hidup dalam ketakutan dan kecemasan sebagai seorang imigran di Amerika Serikat karena kebijakan Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Shakira menyatakan bahwa dirinya kini hidup dalam ketakutan dan kecemasan sebagai seorang imigran di Amerika Serikat. Hal itu dia sampaikan dalam wawancara dengan BBC News, saat menanggapi kebijakan imigrasi yang diberlakukan selama pemerintahan Presiden Donald Trump.

Penyanyi asal Kolombia tersebut mengaku suasana politik dan sosial saat ini berbeda jauh dibanding saat pertama kali ia pindah ke AS pada usia 19 tahun. Menurutnya, kebijakan pemerintah telah menciptakan iklim yang membuat banyak imigran merasa tidak aman.

Baca Juga

"Aku datang ke AS pada usia 19 tahun seperti banyak imigran Kolombia lainnya, untuk mencari masa depan yang lebih baik. Tapi sekarang, menjadi imigran berarti hidup dalam ketakutan yang terus-menerus," kata dia seperti dilansir laman NME, Ahad (15/6/2025).

Shakira juga menyerukan pentingnya solidaritas dan kemanusiaan dalam menyikapi isu imigrasi. la menegaskan bahwa kebijakan bisa berubah, namun perlakuan terhadap manusia harus tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.

Pernyataan ini disampaikan di tengah kebijakan razia massal yang dilakukan oleh Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) di sejumlah tempat kerja di Los Angeles dengan alasan pelanggaran imigrasi. Tindakan ini memicu protes masyarakat karena razia itu dinilai tidak manusiawi dan menargetkan komunitas imigran secara berlebihan.

Presiden Trump sendiri telah mengerahkan Garda Nasional untuk mengatasi aksi protes. Bahkan mereka disebut diberi kewenangan untuk operasi anti-protes selama 60 hari.

Sejumlah tokoh publik juga menyampaikan kritik terhadap tindakan aparat, termasuk musisi Finneas yang mengaku terkena gas air mata saat mengikuti aksi damai. Gitaris Rage Against The Machine, Tom Morello, dan vokalis Green Day, Billie Joe Armstrong, juga menyuarakan penolakan terhadap ICE.

Sementara itu, bintang TikTok Khaby Lame, dilaporkan telah meninggalkan Amerika Serikat usai sempat ditahan oleh petugas ICE awal pekan ini.

Di tengah gejolak tersebut, Shakira saat ini tengah menjalani tur bertajuk "Las Mujeres Ya No Lloran", yang mencakup konser di berbagai kota di Amerika Utara dan Selatan. Tur ini merupakan yang pertama bagi Shakira dalam tujuh tahun terakhir, menyusul perilisan album dengan judul yang sama pada 2024. Namun, beberapa jadwal konser harus ditunda atau dibatalkan karena kendala teknis dan alasan kesehatan, termasuk konser di Kolombia, Peru, dan Houston, Texas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement