REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Work life balance atau keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi sangat penting untuk mengurangi stres dan kemungkinan burnout. Karenanya, meskipun saat ini persaingan kerja sangat ketat, work life balance tetap harus diupayakan.
Pakar leadership development, Alexandria Agresta, mengatakan bahwa menetapkan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat penting untuk menjaga tempat kerja yang sehat, produktif dan harmonis. Hal ini juga mencegah burnout dan memungkinkan karyawan untuk menjaga kesehatan mental dan fisik.
“Jangan kira work life balance itu hanya menguntungkan karyawan. Namun, ketika manajer mendukung karyawan mereka, itu adalah situasi yang menguntungkan bagi perusahaan juga,” kata Agresta seperti dilansir Best Life, Rabu (12/6/2024).
Untuk lebih jelasnya, yuk simak beberapa tips yang bisa kamu coba untuk mewujudkan work life balance:
1. Hindari memeriksa email setelah jam kerja
Memeriksa email pekerjaan di malam hari atau setelah jam kerja bisa menambah beban pikiran. Hal ini tentu akan mengganggu waktu istirahat Anda, atau bahkan waktu bersama keluarga.
2. Bicarakan batasan kerja dengan atasan
Membicarakan batasan kerja dengan atasan terkadang menjadi hal yang menantang. Namun demikian, bagaimanapun penting untuk mengkomunikasikan hal ini. Agresta menyarankan untuk memberikan penjelasan tentang pentingnya memulihkan tenaga setelah jam kerja.
3. Buat daftar tugas prioritas
Agar pekerjaan bisa selesai dalam waktu yang tepat, Anda bisa membuat daftar prioritas yang diurutkan berdasarkan tingkat kepentingan dan deadline.
4. Manfaatkan alat bantu manajemen waktu
Mencoba menggunakan kalender, note, atau aplikasi untuk mengalokasikan waktu tertentu untuk bekerja dan istirahat bisa membantu Anda mewujudkan work life balance.
5. Jangan takut bilang: tidak
Akan berbahaya jika Anda terus mengatakan “ya” pada semua yang ditugaskan oleh atasan, tanpa mempertimbangkan beban kerja yang sudah dimiliki. Mengomunikasikan beban kerja kepada atasan akan membantu Anda dan perusahaan bersikap realistis terhadap apa yang sebenarnya bisa dilakukan.
6. Jangan takut untuk melimpahkan tugas
Saat meninjau daftar pekerjaan, lihat tanggung jawab mana yang dapat dilimpahkan ke rekan kerja atau orang yang bekerja di bawah Anda. Delegasi tidak hanya akan mengurangi beban kerja, tetapi juga memberdayakan orang lain.