REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua memiliki peran besar dalam menjaga kesehatan mental anak yang sedang mencari pekerjaan. Sebab, proses mencari kerja bisa menjadi pengalaman yang sangat menguras emosi, terutama bagi remaja akhir dan dewasa muda yang sedang membentuk identitas diri.
Psikolog pendidikan anak dan remaja Bernadette Cindy mengatakan usia 18-25 tahun, seseorang berada pada fase pencarian jati diri. Bekerja bukan hanya soal penghasilan, tapi juga menyangkut harga diri, rasa bangga, dan posisi sosial. Ketika proses pencarian kerja berjalan sulit, tak sedikit anak muda merasa gagal, rendah diri, hingga kehilangan arah.
"Penolakan yang berulang, tekanan dari sekitar, dan membandingkan diri dengan teman yang lebih dulu berhasil bisa membuat anak sangat tertekan. Di saat seperti ini, orang tua harus jadi tempat yang aman dan mendukung, bukan sumber tekanan tambahan," kata Cindy saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (16/7/2025).
Lantas seperti apa dukungan emosional yang bisa dilakukan orang tua terhadap anak? Berikut penjelasan Cindy:
1. Hargai usaha yang telah dilakukan oleh anak
Cindy mengimbau orang tua untuk memberikan apresiasi untuk setiap usaha yang telah dilakukan oleh anak, jangan berfokus pada hasil yang didapatkan. Meskipun masih gagal, namun ada usaha dan proses yang telah dilalui yang perlu diapresiasi.
"Dan ingatkan anak bahwa harga diri tidak semata-mata bergantung pada status pekerjaan, melainkan pada usaha, ketekunan, dan proses yang dijalani," kata Cindy.
2. Jangan terlalu menuntut anak
Menurut Cindy, orang tua sebaiknya tidak memberikan tuntutan untuk segera mendapatkan pekerjaan. Tekanan untuk segera menghasilkan uang atau membantu keluarga sering kali memperberat beban psikologis anak muda.
Selain itu, banyak dari mereka merasa harus segera "membalas" pengorbanan orang tua atau merasa takut dianggap "beban keluarga" jika belum mandiri secara finansial.
3. Beri ruang dan kepercayaan
Cindy mengingatkan orang tua untuk menghindari pertanyaan yang bisa menambah tejabab seperti "Kapan dapat kerja?" atau "Kenapa belum dipanggil?". Sebaliknya, berikan ruang bagi anak untuk menjalani prosesnya.
4. Mendukung secara emosional dan membangun komunikasi
Orang tua sebaiknya menjadi pendengar yang baik ketika anak bercerita tentang kesulitan atau kekecewaannya. "Validasi perasaan mereka, jangan langsung menghakimi. Anak merasa diterima dan tidak sendirian, sehingga lebih mudah untuk bangkit lagi setelah ditolak," ungkap Cindy.
5. Membantu memfasilitasi pengembangan diri
Cindy mengatakan bahwa orang tua bisa mendorong dan membantu anak untuk mengikuti pelatihan, seminar, atau kursus yang bisa menambah keterampilan dan meningkatkan kepercayaan diri anak.
View this post on Instagram