REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lulusan baru atau fresh graduate dari generasi Z dinilai terlalu fokus mempercantik curriculum vitae (CV), namun kerap gagal mempersiapkan diri untuk tahapan wawancara kerja. Akibatnya, meskipun CV tampak menjanjikan, performa mereka di ruang interview justru mengecewakan.
Hal ini disampaikan oleh Haryo Utomo Suryosumarto selaku Founder and Managing Director di PT Headhunter Indonesia, yang selama bertahun-tahun telah menyeleksi kandidat dari berbagai latar belakang pendidikan. Menurutnya, tampilan CV yang baik memang penting, tapi itu hanya gerbang awal dalam proses rekrutmen.
"Sering kali para calon pekerja muda itu CV-nya sudah rapi dan bagus-bagus. Tapi begitu dipanggil wawancara, kemampuannya biasa saja. Ini sering terjadi," kata Haryo saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (15/7/2025).
Haryo menegaskan proses pencarian kerja bersifat holistik dan menyeluruh. Tidak cukup hanya tampil baik di CV, kandidat juga harus mempersiapkan diri secara utuh hingga ke tahap akhir.
Untuk membantu para pencari kerja muda tampil lebih siap, Haryo membagikan beberapa tips penting saat menghadapi wawancara kerja, sebagai berikut:
1. Latih komunikasi profesional
Menurut Haryo, penting bagi para lulusan baru untuk menyesuaikan gaya komunikasi dengan konteks formal. Hindari penggunaan sapaan kasual seperti "aku-kamu" saat wawancara, dan biasakan berbicara dengan struktur yang jelas dan sopan.
2. Lakukan riset sebelum wawancara
Haryo menekankan pentingnya mengenali profil perusahaan tempat melamar. Mulai dari bidang usaha, produk, hingga siapa kompetitornya. "Ini akan menunjukkan keseriusan Anda sebagai kandidat," ujar Haryo.
3. Pahami arah karier sejak awal
Haryo juga menyarankan agar para kandidat memiliki gambaran yang cukup jelas tentang jalur karier yang mereka minati. Menurut dia, hal ini krusial karena mencerminkan karakter diri para kandidat.
"Kalau Anda sendiri belum yakin mau ke mana, bagaimana perusahaan bisa yakin memilih Anda?," kata dia.