REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Rudi Soedjarwo menghadirkan karya teranyar yang menandai 25 tahun kariernya di industri perfilman Indonesia melalui film Saat Menghadap Tuhan yang terinspirasi keresahannya terhadap sisi gelap para remaja. Film ini akan tayang pada Juni.
Rudi Soedjarwo mengaku merasa prihatin dengan meningkatnya kasus perundungan dan kekerasan terhadap anak-anak dan remaja. Rudi bertanya-tanya siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas kondisi itu, ketika banyak orang lebih memilih untuk menutup mata dan memalingkan wajah.
“Kenapa tidak diprioritaskan hal ini? Kayaknya lewat film bisa, deh, kita mulai berbagi ini. Film ini juga bisa menjadi tempat kita berbagi luka dan mencari bagaimana kita ke depannya, misalnya terjadi seperti ini korban harus kemana? Kalau dia takut ngomong atau malu, dia harus kemana? Ada tempat untuk dia berbagi tidak?” kata Rudi Soedjarwo, belum lama ini.
Dalam Saat Menghadap Tuhan, Rudi Soedjarwo menceritakan kehidupan empat sahabat yang masing-masing memiliki latar belakang gelap, seperti mengalami trauma masa kecil yang bisa membuat meledak kapan saja, hingga mengalami kekerasan seksual dari anggota keluarga. Persahabatan menjadi cahaya di tengah kegelapan yang mereka hadapi.
Saat Menghadap Tuhan juga menjadi sarana bagi Rudi Soedjarwo untuk menyuarakan keprihatinannya dan mengajak penonton untuk turut peduli terhadap masalah seperti itu. Dengan menggambarkan kisah yang menyentuh, dia berharap film itu dapat membuka mata masyarakat dan memicu diskusi tentang perlunya perhatian terhadap kesehatan mental anak-anak dan remaja.
Saat Menghadap Tuhan merupakan film pertama yang diproduksi oleh rumah produksi baru rintisan Rudi, RexCorp. Film yang menceritakan empat sekawan yang memiliki masalahnya masing-masing itu akan tayang di bioskop Indonesia mulai tanggal 6 Juni 2024 mendatang.