Rabu 24 Apr 2024 16:05 WIB

Kasus Rawat Inap Akibat Vape Melonjak di Kalangan Anak Inggris, Ada yang Masih Balita

Kasus rawat inap akibat vape melonjak di kelompok remaja dan anak Inggris sejak 2020.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Anak sakit (ilustrasi). Ada 11 balita Inggris yang menjalani rawat inap akibat vape pada 2023.
Foto:

Menurut sejumlah ahli, tingginya kasus gangguan akibat vape pada anak di Inggris berkaitan dengan adanya praktik promosi vape pada anak-anak. Di saat yang sama, vape juga diproduksi dengan kemasan hingga variasi rasa yang menarik untuk anak-anak dan remjaa. Selain itu, vape juga dijual dengan harga yang lebih terjangkau bagi anak-anak.

"Penting bagi pemerintah untuk mengambil tindakan demi mencegah industri vape memasarkan produk mereka kepada anak-anak," ungkap Head of Policy and Public Affairs Asthma + Lung UK, Sarah MacFadyen, seperti dikutip dari Daily Mail pada Selasa (23/4/2024).

MacFadyen juga menekankan pentingnya larangan untuk menjual vape kepada anak berusia di bawah 18 tahun. Langkah ini perlu dilakukan demi melindungi anak-anak dan generasi muda dari bahaya akibat penggunaan vape.

Meski sering digadang lebih sehat daripada rokok konvensional, vape atau rokok elektrik bisa memicu gangguan setidaknya pada empat organ di dalam tubuh. Berikut ini adalah keempat organ tersebut:

1. Paru-paru: Beragam zat kimia yang dikombinasikan dengan oksigen dan karbon dioksida bisa menyebabkan peradangan dan jaringan parut pada paru-paru.

2. Jantung: Nikotin menyebabkan jantung berdetak lebih kencang dan tekanan darah meningkat.

3. Pembuluh darah: Setelah menghisap vape, pembuluh darah akan menyempit dan membuat aliran darah ke berbagai organ jadi terbatas

4. Kelenjar adrenal: Menstimulasi kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon epinefrin, yaitu hormon yang mampu merangsang sistem saraf pusat dan meningkatkan tekanan darah, pernapasan, serta detak jantung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement