Kamis 18 Apr 2024 00:04 WIB

3 Negara Larang Celana Dalam Renda, Apa Memang Berbahaya?

Celana dalam berbahan katun dapat memberikan kenyamanan terbaik.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Perempuan melipat pakaian dalam yang telah dicuci (Ilustrasi). Celana dalam berbahan renda dilarang penjualannya di tiga negara.
Foto:

Bakteri yang bertumbuh subur di area vagina dapat menyebabkan ketidakseimbangan bakteri dan memicu vaginosis bakteri. Kondisi ini biasanya ditandai dengan keluarnya cairan keputihan berwarna seperti susu dan umumnya mengeluarkan bau amis.

Selain memunculkan rasa tidak nyaman, kondisi ini perlu diobati dengan antibiotik dari dokter. Terlepas dari risiko-risiko yang mungkin muncul, dr Scott mengatakan penggunaan celana dalam bukan katun umumnya tidak berbahaya bagi kebanyakan perempuan.

Alasannya, setiap perempuan memiliki keseimbangan bakteri yang berbeda. Oleh karena itu, ahli kebidanan dan kandungan Erica Montes menyatakan bahwa banyak perempuan yang bisa menggunakan celana dalam bukan katun tanpa mengalami efek negatif.

Bila ingin menggunakan celana dalam renda, ahli kebidanan dan kandungan Christine Greves menganjurkan perempuan untuk memilih celana dalam renda yang berkualitas tinggi. Celana dalam renda berkualitas tinggi biasanya memiliki tekstur yang lembut dan terasa lebih nyaman ketika digunakan.

"Tak perlu buang celana dalam renda Anda bila Anda suka menggunakannya dan (celana itu) tidak menyebabkan masalah apa pun," ungkap dr Scott.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement