REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adegan terowongan di film Siksa Kubur menjadi salah satu segmen yang sukses meremangkan bulu kuduk siapapun yang menontonnya. Tayang mulai 11 April 2024 saat libur Lebaran, film horor arahan sutradara Joko Anwar ini menjadi pengingat tentang hidup setelah mati.
Tokoh utama dalam film, yakni Sita (Faradina Mufti/Widuri Puteri) dan Adil (Reza Rahadian/Muzakki Ramdhan) menghadapi sejumlah hal mengerikan di terowongan itu. Pemilihan lokasi yang tepat turut membangun nuansa horor dan suasana seram hingga sampai ke penonton.
Lewat media sosialnya, sutradara Joko Anwar membahas tentang pemilihan lokasi syuting tersebut. Dia mengunggah sebuah video yang memuat informasi tentang terowongan yang menjadi lokasi syuting film Siksa Kubur di akun Instagram @jokoanwar, Senin (8/4/2024).
"Setelah rumah Pengabdi Setan, dusun Perempuan Tanah Jahanam, dan rusun Pengabdi Setan 2, Siksa Kubur juga punya lokasi yang unik: terowongan terbengkalai yang usianya lebih dari 100 tahun," tulis sang sineas pada keterangan video.
Disebutkan bahwa terowongan itu bernama Terowongan Juliana, yang mulai dibangun pada 1914 untuk jalur kereta api Banjar-Cijulang pada masanya. Terowongan itu terletak di Kampung Cimandala, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Setelah pencarian selama enam bulan, barulah Joko dan tim Siksa Kubur menemukan terowongan itu dan menganggapnya sangat cocok sebagai lokasi syuting. Pengambilan gambar di Terowongan Juliana dilakukan tanpa sedikit pun mengubah keadaan terowongan sehingga terkesan autentik.
Jika penyuka horor ingin melihat langsung adegan seram Siksa Kubur di Terowongan Juliana, bisa langsung menyimak filmnya di bioskop mulai 11 April 2024. Film berkisah tentang tokoh bernama Sita yang ingin membuktikan bahwa siksa kubur benar-benar ada, akibat trauma masa kecil yang dia alami. Dalam menjalankan "misi"-nya, Sita dibantu sang kakak, Adil.
Pada konferensi pers dan pemutaran film untuk media beberapa waktu lalu, Joko berharap film Siksa Kubur bisa menjadi pengingat untuk tidak menormalisasi dosa, juga sebagai bahan diskusi setelah penayangannya. Dia memastikan berbagai adegan yang ada dalam sinema besutan rumah produksi Come and See Pictures itu berasal dari tuntunan hadits.