REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah riset terbaru menunjukkan konsumsi minuman dengan pemanis buatan dapat meningkatkan risiko atrial fibrilasi. Kondisi di mana denyut jantung tidak beraturan itu dapat menyebabkan pembekuan darah di jantung dan meningkatkan risiko penyakit strok, gagal jantung, dan penyakit jantung lainnya.
Dikutip dari Medical Daily, Selasa (19/3/2024), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengungkapkan 12,1 juta orang di Amerika Serikat diperkirakan akan mengalami atrial fibrilasi pada 2030. Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal American Heart Association, mengonsumsi dua liter atau lebih minuman dengan pemanis buatan dalam sepekan secara rutin dapat meningkatkan risiko gangguan jantung hingga 20 persen.
Penelitian tersebut menguji 200 ribu data diet dan genetik orang dewasa dari UK Biobank. Peneliti menemukan bahwa 9.362 partisipan menunjukkan gejala atrial fibrilasi dalam 10 tahun.