Jumat 01 Mar 2024 19:42 WIB

Psikolog Sebut Salah Satu Cara Termudah Cegah Perundungan, Apa Itu?

Perundungan pada anak usia remaja atau usia sekolah terjadi karena beberapa faktor.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Perundungan (ilustrasi). Psikolog menyebut satu cara termudah untuk mencegah kekerasan atau perilaku yang kurang elok sekarang ini adalah dialog.
Foto: pixabay
Perundungan (ilustrasi). Psikolog menyebut satu cara termudah untuk mencegah kekerasan atau perilaku yang kurang elok sekarang ini adalah dialog.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra menekankan pentingnya komunikasi intensif antara orang tua dengan buah hati. Menurut dia, komunikasi dengan anak penting untuk mencegah terjadinya kekerasan atau perundungan (bullying) yang marak terjadi akhir-akhir ini. 

“Salah satu cara termudah untuk mencegah kekerasan atau perilaku yang kurang elok sekarang ini adalah dialog. Komunikasi antara anak dan orang tua itu penting sekali,” kata Novi di Jakarta, Jumat (1/3/2024). 

Baca Juga

Novi menjelaskan, kekerasan yang terjadi pada anak usia remaja atau usia sekolah terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah kurangnya rasa kemanusiaan. Selain itu, anak-anak yang melakukan kekerasan biasanya kurang memiliki rasa empati dan menghargai orang lain (respek) sehingga mereka berisiko untuk bertindak merugikan orang lain.

Menurut dia, sikap respek ini perlu diajarkan pada anak-anak sejak usia dini. Di sisi lain, orang tua juga diharapkan untuk mendidik anak bersikap terbuka pada hal-hal yang mereka alami dalam kehidupannya.

Anak-anak yang mengalami perundungan memerlukan seseorang yang tepat untuk mendengar cerita, mencarikan solusi, serta mengembalikan kepercayaan dirinya. “Pendidikan emosi dan sosial penting diajarkan bersama dengan pola komunikasi yang terbuka di rumah maupun di sekolah,” ujarnya.

Novi menyampaikan, pada era digital saat ini menyebabkan anak-anak banyak menghabiskan waktu untuk beraktivitas menggunakan gawai. Hal tersebut membuat waktu berinteraksi antara orang tua dan anak-anaknya semakin berkurang, sehingga banyak hal yang orang tua tidak ketahui tentang anak-anaknya.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar orang tua terus memperkuat komunikasi dan dialog dengan putra-putrinya dengan membatasi penggunaan gawai sehari-hari. Dengan demikian, anak-anak dapat menumbuhkan kepercayaan dan tempat untuk berbagi cerita dalam kehidupannya.

“Kita ajarkan untuk mengurangi dan mengatur penggunaan gawai dan memperbanyak dialog. Agar tercipta trust connections antara anak dan orang tua ya harus sering dialog,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement