Jumat 23 Feb 2024 19:06 WIB

Biar Nggak Ngorok Lagi, Coba Ubah Pola Makan Anda

Mengubah pola makan dapat mengurangi risiko mendengkur.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Pria tertidur (ilustrasi). Mengubah pola makan dapat mengurangi risiko apnea tidur yang menjadi penyebab utama orang mendengkur.
Foto: www.freepik.com
Pria tertidur (ilustrasi). Mengubah pola makan dapat mengurangi risiko apnea tidur yang menjadi penyebab utama orang mendengkur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidur dengan mendengkur kerap dialami sebagian orang. Sementara itu, cara untuk mengatasi kebiasaan tersebut belum banyak diketahui.

Penelitian menemukan pola makan yang menghindari junk food lalu memperbanyak buah, sayuran, serta biji-bijian dapat membantu menurunkan risiko sleep apnea (apnea tidur). Orang dengan pola makan paling sehat ditemukan hampir seperlima lebih kecil kemungkinannya untuk terkena penyakit yang merupakan penyebab utama mendengkur ini.

Baca Juga

Hal itu jika dibandingkan dengan mereka yang sedikit sekali makan sayuran. Dokter Yohannes Melaku, dari Flinders University, mengatakan pola makan nabati yang sehat bisa mengurangi peradangan dan obesitas yang merupakan faktor kunci dalam risiko apnea tidur obstruktif.

"Hasil ini menyoroti pentingnya kualitas pola makan kita dalam mengelola risiko apnea tidur obstruktif," kata Melaku, dikutip dari The Sun, Jumat (23/2/2024),

Sleep apnea adalah kondisi saat pernapasan berhenti karena saluran udara tersumbat ketika tidur. Jenis yang paling umum adalah obstructive sleep apnea (OSA), mempengaruhi sekitar 1,5 juta orang di Inggris.

Gangguan pernapasan yang terus-menerus menyebabkan penurunan kadar oksigen dan kualitas tidur yang buruk serta dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, strok, penyakit jantung, hingga diabetes tipe 2. Saat terjaga, hal ini dapat menyebabkan kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, perubahan suasana hati, dan sakit kepala di pagi hari.

Penelitian yang dipublikasikan di ERJ Open Research ini mengamati bagaimana pola makan seseorang berdampak pada risiko penyakit tersebut. Para peneliti mengamati data dari 14.210 orang yang mengambil bagian dalam Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional AS.

Mereka diminta untuk memberikan informasi 24 jam tentang apa yang dikonsumsi dan juga diberikan pertanyaan untuk mengukur kemungkinan mereka menderita sleep apnea atau tidak. Lebih dari separuh orang dalam penelitian ini memiliki risiko apnea tidur sedang hingga berat, sementara seperempatnya tergolong berisiko tinggi.

Orang yang mengonsumsi banyak makanan nabati yang tidak sehat, seperti minuman manis, permen, dan makanan penutup, memiliki risiko 22 persen lebih tinggi. Itu dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi sedikit makanan tersebut.

Pola makan nabati memiliki efek yang lebih besar dalam mengurangi risiko apnea pada pria. Sedangkan pola makan nabati yang tidak sehat tampaknya meningkatkan risiko lebih besar pada wanita dibandingkan pria. Pakar independen mengatakan penelitian ini menunjukkan bahwa mengubah pola makan dapat mengurangi risiko apnea tidur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement