REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden dilaporkan telah mulai menggunakan mesin CPAP untuk menangani sleep apnea yang dia idap. Menurut pernyataan resmi Gedung Putih, Biden sudah belasan tahun berjuang mengatasi sleep apnea.
"Sejak 2008, Presiden telah mengungkapkan riwayatnya dengan sleep apnea dalam laporan medis menyeluruh. Dia menggunakan mesin CPAP tadi malam, yang biasa terjadi pada orang dengan riwayat itu," kata wakil sekretaris pers Gedung Putih, Andrew Bates, pada Rabu (28/6/2023), saat menjelaskan pipi Biden yang tampak bergaris bekas pemakaian masker CPAP.
Apa itu mesin CPAP, dan bagaimana mesin tersebit dapat membantu perawatan pasien sleep apnea? Dikutip dari laman ABC News, Jumat (30/6/2023), sleep apnea adalah kondisi tidur di mana pernapasan tiba-tiba berhenti dan dimulai kembali. Hal itu terjadi berulang kali saat seseorang sedang tidur.
Ada dua jenis utama sleep apnea. Obstructive sleep apnea (OSA) terjadi ketika otot tenggorokan rileks dan menghalangi aliran udara ke paru-paru.
Bentuk kedua, central sleep apnea (CSA), terjadi ketika otak tidak mengirimkan sinyal dengan benar ke otot yang mengontrol pernapasan. Gejala sleep apnea termasuk sering mendengkur keras dan terengah-engah saat tidur.
Saat terjaga, seseorang mungkin merasakan sejumlah gejala seperti kelelahan, mulut kering, dan sakit kepala. Sleep apnea juga dapat membuat pengidapnya sering bangun untuk buang air kecil di malam hari, serta mengalami disfungsi seksual atau libido rendah.
Meski kondisi ini terkesan tidak berbahaya, tetapi bisa menjadi masalah serius. Menurut Mayo Clinic, komplikasi OSA termasuk masalah jantung, tekanan darah tinggi, diabetes tipe dua, atau gangguan liver. Sementara, CSA dapat menyebabkan komplikasi kardiovaskular.
Mesin continuous positive airway pressure machine (CPAP) adalah bentuk pengobatan umum untuk mengatasi sleep apnea. Cara kerjanya, mesin CPAP menjaga saluran napas tetap terbuka sehingga orang dapat menerima oksigen saat tidur. Tidak hanya meningkatkan kualitas tidur, mesin CPAP juga mengurangi risiko masalah kesehatan, termasuk serangan jantung dan strok.
Menurut situs resmi RSUD dr Soedirman Kebumen, CPAP adalah pengobatan nonbedah yang paling efektif untuk OSA, dan merupakan pengobatan pilihan pertama serta paling banyak digunakan untuk orang dewasa.
Dijelaskan bahwa saluran pernapasan terdiri dari hidung, mulut, dan tenggorokan. Pada saluran napas normal, aliran udara membawa oksigen masuk ke dalam paru-paru dan mengeluarkan karbondioksida dari paru-paru dengan lancar.
Pada pengidap OSA, saluran pernapasan mengalami penyempitan atau menutup sepenuhnya, sehingga memblokir aliran udara. Mesin CPAP bekerja dengan memberikan aliran udara bertekanan melalui selang ke hidung dan/atau mulut, sehingga saluran pernapasan tetap terbuka.
Tekanan udara yang diberikan tergantung pada tingkat keparahan sleep apnea yang diidap. Biasanya, tekanan yang diperlukan akan ditentukan oleh dokter setelah meninjau studi semalam (polysomnography) di laboratorium tidur di bawah pengawasan.