Selasa 20 Feb 2024 17:36 WIB

Satu Anak Meninggal Setiap 39 Detik karena Pneumonia, Bagaimana Mencegahnya?

Pneumonia pada anak bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, serta jamur.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Friska Yolandha
Pneumonia pada anak. Waspada gejala pneumonia pada anak, ditandai frekuensi napas cepat.
Foto:

Deteksi dini yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah mengenali kondisi napas cepat atau sesak napas pada anak. Anak bisa dikatakan mengalami napas cepat bila memenuhi kriteria WHO berikut ini:

  1. Anak usia 0-2 bulan: napas 60 kali atau lebih per menit
  2. Anak usia 3-12 bulan: napas 50 kali atau lebih per menit
  3. Anak usia 1-5 tahun: napas 40 kali atau lebih per menit

Napas cepat pada anak juga bisa dikenali dengan empat tanda lain. Berikut ini adalah keempat tanda lain tersebut:

  1. Saat bernapas cuping hidung kembang kempis
  2. Kepala terangguk-angguk pada saat bernapas
  3. Pundak tampak jelas naik-turun sesuai dengan irama pernapasan
  4. Ada tarikan dinding dada ke dalam setiap bernapas

"Bila sudah seperti ini, sudah harus dibawa ke RS terdekat atau ke IGD atau ke dokter terdekat," timpal dr Rina.

Sedangkan untuk mencegah agar anak tidak terkena pneumonia, dr Rina menganjurkan penerapan hidup yang bersih dan sehat serta vaksinasi. Vaksinasi yang dapat membantu mencegah anak terkena pneumonia adalah vaksin PCV, vaksin campak, serta vaksin DPT.

 

"Karena pneumonia juga bisa disebabkan oleh kuman-kuman atau virus yang menyebabkan penyakit pertusis dan campak," ujar dr Rina. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement