REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Video bayi asal Sampang, Jawa Timur, menjadi viral di media sosial beberapa hari terakhir. Video itu memperlihatkan jari kedua tangan dan kaki masing-masing memiliki enam jari.
Mengapa itu bisa terjadi? Mayo Clinic menjelaskan, kondisi bawaan lahir ini disebut polidaktili, yakni jumlah jari atau jempol ekstra.
Kelainan bawaan itu dapat diidentifikasi melalui USG janin. Konsultasi dengan ahli bedah tangan sering kali dapat dilakukan sebelum bayi lahir.
Nantinya, dokter bedah dapat mengangkat jari ekstra tersebut melalui operasi. Sebelum bayi lahir, model bedah akan dibuat dari studi pencitraan pada jari dan lengannya agar ahli bedah punya cukup waktu untuk merencanakan dan mempraktikkan pembedahan.
Dokter akan mengklasifikasikan polidaktili yang dimiliki bayi saat lahir, tergantung di mana bayi memiliki jari tangan atau kaki tambahan. Jenis-jenis polidaktili antara lain:
• Polidaktili preaksial (radial/tibialis): Ibu jari atau jempol kaki ekstra.
• Polidaktili sentral: Jari tangan atau kaki tambahan di dekat jari tengah, di antara jari telunjuk, jari tengah, atau jari manis, atau salah satu jari kaki yang bukan jempol kaki atau kelingking.
• Polidaktili postaksial (ulnar/fibular): Jari kelingking ekstra
Polidaktili dapat terjadi pada bayi baru lahir mana pun. Bayi Afrika-Amerika 10 kali lebih mungkin dilahirkan dengan polidaktili dibandingkan bayi berkulit putih.
Bayi laki-laki lebih mungkin dilahirkan dengan polidaktili dibandingkan bayi perempuan. Anak lebih mungkin mendapat polidaktili jika memiliki riwayat keluarga dengan kelainan genetik, terutama jika ada kerabat dekat (seperti kakek nenek kandung, orang tua, atau saudara kandung) yang lahir dengan jari tangan atau kaki tambahan.