Selasa 30 Jan 2024 16:58 WIB

Alami Dua dari Tiga Tanda Ini? Bisa Jadi Anda Kena Kusta

Kenali gejala kusta agar dapat diobati sejak dini.

Penderita kusta di India kehilangan jemarinya akibat infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Indonesia masih memiliki enam provinsi yang belum mencapai target eliminasi kusta.
Foto: EPA
Penderita kusta di India kehilangan jemarinya akibat infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Indonesia masih memiliki enam provinsi yang belum mencapai target eliminasi kusta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat perlu mewaspadai adanya perubahan warna kulit di tubuh. Sebab, gangguan tersebut bisa jadi gejala penyakit lepra atau kusta.

"Gejala dari kusta itu yang pertama yang kita cermati, yang terlihat oleh kita, adanya perubahan warna dari kulit normal. Jadi kulit normal itu bisa lebih gelap, atau dia lebih terang dari kulit normal," jelas dokter spesialis dermatologi dan venereologi Willa Damayanti dalam diskusi tentang kusta yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (30/1/2024).

Baca Juga

Selain perubahan warna kulit, Willa mengatakan masyarakat perlu mewaspadai adanya penebalan atau pembesaran saraf yang bisa dirasakan melalui perasaan nyeri pada saraf. Kemudian, masyarakat juga perlu mewaspadai hipoanastesi atau hilangnya seluruh atau sebagian sensibilitas kulit dalam menyentuh sesuatu.

"Jadi kita sebut ada namanya cardinal sign dari kusta, yaitu tanda-tanda penting dari kusta. Harus ada dua dari tiga gejala sebagai penegakan untuk diagnosis kusta dan dalam memberikan terapi untuk kusta," ujar dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Umum Persahabatan, Jakarta itu.

Willa memaparkan jika ditemukan sejumlah gejala tersebut, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan untuk memastikan kondisi pasien. Pemeriksaan tersebut menggunakan sejumlah indikator seperti menusukkan jarum untuk mengecek apakah ada penurunan dalam sensibilitas benda tajam, serta pemeriksaan dengan kapas untuk mendeteksi sensibilitas dalam meraba.

"Jadi itu biasanya pada penderita kusta otomatis dia (sensibilitasnya) akan berkurang. Apabila dua pemeriksaan itu belum juga mumpuni, belum membawa hasil yang memuaskan, biasanya kita akan melakukan pemeriksaan dengan suhu panas dan suhu dingin," jelasnya.

Willa mengatakan penyakit yang juga diketahui sebagai Morbus Hansen ini dapat menyerang siapapun, baik anak-anak maupun dewasa. Umumnya, penyakit tersebut terjadi pada orang di usia 25-35 tahun. Sejumlah faktor risiko seperti lingkungan yang buruk, kondisi sosio-ekonomi yang rendah, serta rendahnya sistem imun pada tubuh meningkatkan risiko terjadinya kusta pada seseorang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement