Rabu 24 Jan 2024 17:05 WIB

Anak Dipaksa Bertanggung Jawab Seperti Orang Dewasa, Ini Dampak Jangka Panjangnya

Sebagian anak dibesarkan oleh orang tua yang secara emosional masih kekanak-kanakan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Adik dan kakak (ilustrasi). Anak yang mengalami parentifikasi biasanya mengerjakan lebih banyak pekerjaan rumah tangga dibandingkan anak-anak seusia mereka.
Foto:

Mengutamakan Kebutuhan Orang Lain

Anak-anak yang mengalami parentifikasi sering kali "dimanfaatkan" oleh orang tua ketika mereka berkonflik. Anak-anak mungkin akan dilibatkan sebagai mediator untuk berkomunikasi atau dimanfaatkan untuk membuat salah satu pihak merasa bersalah.

Anak-anak yang terbiasa untuk memerhatikan orang lain ini akan tumbuh tanpa memiliki banyak ruang untuk mengekspresikan kebutuhan mereka sendiri. Mereka bisa memiliki anggapan bahwa kebutuhan yang berarti hanyalah kebutuhan orang lain.

Sulit Membuat Batasan

Dampak paling besar dari parentifikasi yang akan terasa di masa dewasa adalah kesulitan untuk membuat batasan. Saat dewasa, mereka mungkin akan menjadi pekerja yang enggan untuk meminta kenaikan gaji, jarang melawan ketika mendapatkan perlakuan tidak adil, atau jarang mengejar hal yang benar-benar mereka inginkan karena mudah terpengaruh oleh opini orang lain.

Merasa Bangga karena tak Memiliki Keinginan

Anak yang mengalami parentifikasi bisa tumbuh besar menjadi individu yang sulit memahami keinginan dan kebutuhan diri sendiri. Hal ini terjadi karena mereka terbiasa menghadapi situasi di mana kebutuhan mereka tidak sepenting kebutuhan orang lain.

Tak jarang, individu seperti ini akan menjadi orang dewasa yang tak mengetahui passion mereka dan tidak tahu teman seperti apa yang mereka inginkan dalam hidup. Bahkan, mereka mungkin tidak mengetahui seperti apa wujud hubungan romantis yang sehat.

Lebih Suka kepada Orang yang Banyak Meminta

Anak-anak yang terparentifikasi sudah terbiasa memenuhi semua kebutuhan orang tua mereka. Saat dewasa, mereka bisa tanpa sadar mencari dinamika yang serupa ketika menjalin hubungan romantis dengan orang lain.

Mereka cenderung lebih mudah tertarik dengan pasangan yang banyak menuntut mereka untuk mengisi kekurangan dalam suatu hubungan. Dampaknya, mereka cenderung sulit untuk membangun hubungan yang setara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement