REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan peristiwa memprihatinkan yang terjadi di Masjid Agung Praya Lombok, NTB, pada Selasa (16/1/2024). Seorang bocah lelaki tertangkap kamera CCTV sedang melakukan pelecehan seksual terhadap jamaah perempuan yang sedang menjalankan ibadah sholat.
Meski tidak menyentuh secara fisik, anak laki-laki tersebut beberapa kali melakukan gerakan yang menyerupai aktivitas seksual saat sang jamaah perempuan sedang rukuk dan sujud. Dalam video yang beredar, terdengar pula suara tawa beberapa lelaki yang seperti sedang menonton tayangan rekaman CCTV itu.
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ahmad Zubaidi mengecam apa yang terjadi dalam video yang sedang viral tersebut. "Pelecehan, dilakukan oleh siapa pun, adalah tindakan yang tidak benar. Apalagi sampai ada seorang anak melakukan seperti itu," kata Zubaidi ketika dihubungi Republika.co.id, Jumat (19/1/2024).
Dalam pandangan Zubaidi, apa yang dilakukan anak lelaki tersebut merupakan tanda bahwa dia telah terpapar berbagai konten yang semestinya belum boleh dikonsumsi anak. Zubaidi mengingatkan agar para orang tua lebih mengawasi putra-putrinya saat mengakses konten.
Dia juga sangat menyayangkan karena semestinya masjid menciptakan lingkungan yang betul-betul aman untuk semua jamaah. Baik jamaah laki-laki, perempuan, maupun anak-anak sudah seharusnya merasa aman ketika beribadah atau berkegiatan di dalam masjid.
Lihat postingan ini di Instagram
"Ketika ada CCTV pun seharusnya bukan sekadar dipasang sebagai alat untuk mencari bukti setelah kejadian. Tapi, bagaimana CCTV melihat keseluruhan bagian masjid yang diawasi, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Zubaidi.