REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jangan main-main dengan beekeeper alias peternak lebah. Mengusik orang-orang di sekeliling sang beekeeper, sama saja dengan mengganggu dirinya. Peternak lebah itu pun akan segera melakukan tindakan yang diperlukan untuk menjaga "sarangnya".
Sosok beekeeper tersebut adalah Adam Clay (Jason Statham). Dia pensiun dari sebuah organisasi rahasia dan memilih beternak lebah. Clay menyewa hunian dari induk semangnya, Eloise Parker (Phylicia Rashad). Sayangnya, sebuah insiden memilukan terjadi.
Akibat menjadi korban penipuan scamming, Parker kehilangan isi seluruh rekening badan amal yang dia kelola dan mengakhiri hidupnya sendiri. Clay yang berang segera menyusun strategi untuk membalas dendam kematian Parker hingga ke akarnya.
Inti dari film The Beekeeper yang sudah tayang di bioskop Indonesia ini adalah aksi balas dendam. Eksekusi balas dendam itu sangat brutal, namun tak dimungkiri juga berkelas. Skill khusus Clay sebagai mantan agen organisasi membuat aksinya menarik ditonton.
Muatan aksi dalam film arahan sutradara David Ayer ini seperti rentetan peluru yang tak ada habisnya. Memang terkesan tak logis dan "superpower", melihat sosok Adam Clay yang seperti tak terkalahkan hingga akhir. Namun, nyatanya penonton oke-oke saja dengan itu.
Bisa jadi, itu karena faktor cerita yang terkonstruksi dengan baik. Ada alasan kuat yang membuat penonton setuju saja dengan aksi main hakim sendiri yang dilakukan Clay. Sebab, dalam skenario, si penjahat digambarkan sangat buruk, yakni melakukan penipuan pada para lansia.
Premis itu cukup bagi banyak penonton untuk menginginkan semua penjahat dihancurkan hingga ke "bos besar"-nya. Membayangkan para lansia yang kehilangan dana pensiun dan tabungan hari tua yang lama dikumpulkan begitu saja akibat penipuan internet memang bisa menerbitkan simpati.