Senin 01 Jan 2024 18:20 WIB

Gen Z Lebih Suka Kerja Sendiri, Hanya 1 dari 5 Orang yang Suka Kerja dalam Tim

Kemandirian Gen Z di tempat kerja terkadang menciptakan reputasi negatif.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Gen Z lebih suka bekerja sendiri (ilustrasi). Hanya 1 dari 5 Gen Z yang suka bekerja dalam tim.
Foto: www.freepik.com
Gen Z lebih suka bekerja sendiri (ilustrasi). Hanya 1 dari 5 Gen Z yang suka bekerja dalam tim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap generasi memiliki karakteristik umum yang membentuk cara kerja tertentu. Misalnya, Generasi Z atau Gen Z yang lahir antara tahun 1995 hingga 2010 dikenal sebagai generasi yang aktif terlibat secara politik dan cenderung melek digital.

Gen Z umumnya memulai karier dewasa pada masa pandemi dan krisis ekonomi. Mentor kepemimpinan dan startup untuk program akselerator wirausaha Techstars, Jenny Fernandez, mengatakan generasi itu terbiasa mendapat informasi secara real time.

Baca Juga

"Mereka mampu mengatur jadwal mereka sendiri serta memiliki otonomi dan kemandirian yang tidak dimiliki generasi sebelumnya. Semua itu berkontribusi pada keinginan mereka untuk menjadi lebih mandiri dan bekerja sendiri," kata Fernandez, dikutip dari laman Huffington Post, Senin (1/1/2024).

Hal itu juga terungkap dalam survei terkini terhadap lebih dari 1.200 profesional di AS yang dilakukan oleh perusahaan rekrutmen global Robert Walters. Berdasarkan studi itu, hanya satu dari lima karyawan Gen Z yang suka bekerja dalam tim. Sebanyak 31 persen mengatakan lebih suka bekerja sendirian.

Kemandirian Gen Z di tempat kerja terkadang menciptakan reputasi negatif yang membuat mereka enggan terlibat dengan anggota tim. Para manajer dalam laporan Robert Walters menyebutkan beberapa hambatan bagi pekerja muda untuk menjadi kolaborator yang lebih baik. 

Permasalahan utama itu seperti kurangnya keterampilan komunikasi (53 persen), kerja sama tim (21 persen), dan pemikiran kritis (17 persen). Fernandez mengatakan bahwa karena banyak pekerja Gen Z yang memulai pekerjaan pertamanya selama pandemi Covid-19, mereka tidak memiliki interaksi rutin sosial sebanyak yang dilakukan generasi yang lebih tua.

Menurut Fernandez, Gen Z terbiasa bekerja jarak jauh dan bekerja sendiri. Akan tetapi, bisa sangat bermanfaat bagi para profesional dari kalangan Gen Z untuk memperbanyak kehadiran fisik di tempat kerja untuk meningkatkan hubungan dengan orang lain. 

Dengan begitu, Gen Z bisa belajar mengelola situasi apabila ada rekan satu tim yang dinilai disfungsional, serta belajar bahwa selalu ada aspek emosional dalam pekerjaan. Gen Z pun bisa belajar bernegosiasi serta memengaruhi orang lain mengenai ide yang dimiliki.

Dalam jajak pendapat Gallup tahun 2022, Gen Z merupakan kelompok demografis yang paling ambivalen dan tidak terlibat dengan tempat kerja. Namun, hal ini bukan karena Gen Z bermalas-malasan dan tidak peduli dengan pekerjaan mereka.  

Tony Guevara (23 tahun) yang menjalankan organisasi Latino untuk organisasi nirlaba Gen Z for Change, mengatakan gaya kerja "mandiri" itu sebenarnya bergantung pada situasi. Pemuda dari kelompok usia Gen Z itu suka bekerja sendiri ketika tidak membutuhkan bantuan dan supaya dapat mendengarkan musik tanpa gangguan.

Sebab, kondisi itu memungkinkannya menjadi produktif. Namun, di saat yang sama, dia juga mengapresiasi jika ada rekan kerja di sekitarnya jika sedang merampungkan pekerjaan yang memerlukan bantuan. Dia berpendapat, banyak Gen Z mungkin lebih suka melakukan berbagai hal sendirian karena bekerja di lingkungan yang menghakimi.  

Misalnya, mereka mungkin berada di tempat kerja yang tidak dapat mendengarkan musik tanpa gangguan, atau saat tak bisa bebas makan camilan. Namun, dia sepakat jika Gen Z perlu memisahkan antara situasi yang nyaman untuk bekerja sendiri dan situasi yang diperlukan untuk kerja tim.

Sebagai seseorang dari kalangan Gen Z, dia berpendapat orang-orang seusianya bukanlah satu-satunya pihak yang perlu menjembatani kesenjangan generasi. Generasi lain juga perlu memperlakukan Gen-Z dengan baik. "Cobalah berbicara dengan mereka seolah-olah mereka adalah rekan kerja, dan bukan rekan kerja Gen Z," ucap Guevara.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement