Senin 18 Dec 2023 13:18 WIB

Bukan Cuma Orang Jakarta, Warga Malang Juga Keluhkan Cuaca Panas Menyengat

Sebagian besar Pulau Jawa tengah dilanda dry spells.

Rep: Shelbi Asrianti, Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Malang, Jawa Timur. Sebagian besar Pulau Jawa tengah dilanda dry spells alias hari tanpa hujan.
Foto: ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Malang, Jawa Timur. Sebagian besar Pulau Jawa tengah dilanda dry spells alias hari tanpa hujan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah beberapa pekan merasakan guyuran hujan, warga Jakarta dan sejumlah wilayah di Indonesia terkejut dengan cuaca yang kembali panas dan terik beberapa hari belakangan.

Kondisi tersebut salah satunya disampaikan oleh Andi Wibowo. Karyawan swasta yang berdomisili di Pejaten, Jakarta Selatan, itu menyebut cuaca panas tak seperti biasanya.

Baca Juga

"Parah banget panasnya. Menyengat. Enggak ada hujan sama sekali," ungkap Andi saat dihubungi Republika.co.id, Senin (18/12/2023).

Padahal, sebelumnya, di area Pejaten dan sekitarnya, Andi mendapati bahwa hujan cukup sering turun. Dia menyebut cuaca panas yang menyengat itu sangat berpengaruh terhadap aktivitas sehari-hari, utamanya saat berkegiatan di luar ruangan.

Pria 37 tahun tersebut menjadi tidak nyaman di akhir pekan ketika hendak bersantai di hari libur, sementara cuaca justru sedang panas-panasnya. Namun, Andi bersyukur sebab pakaian yang dia cuci dan jemur menjadi lekas kering.

Andi pun berpendapat cuaca panas saat ini bukan akibat dari pancaroba. Sebab, setiap kali dia melihat langit, tak ada naungan awan yang terlihat.

"Harusnya kan ada awan, ini awannya enggak ada. Mungkin air lautnya menguap di laut, enggak di bawa ke sini awannya," tutur Andi.

Cuaca panas tidak hanya mengimbas area Jakarta dan sekitarnya, tetapi juga di Kota Malang, Jawa Timur. Galuh Febrianto (32 tahun), warga Malang, menyampaikan bahwa cuaca di sekitar rumah dan juga tempatnya bekerja yang berjarak cukup jauh, sangat panas beberapa hari terakhir.

Galuh yang biasanya tidur sambil memakai selimut di malam hari, kini tidak merasa perlu berselimut karena kegerahan. Terlebih, cuaca di siang hari yang kondisi panasnya tidak seperti situasi pada umumnya, tapi amat terasa menyengat di kulit.

Sementara, hujan yang turun di Malang disebutnya cenderung tidak teratur. "Sabtu kemarin sempat hujan sebentar, tapi malam Minggu-nya cerah. Kalau hari Minggu seharian cerah," kata Galuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement