REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Air zamzam memiliki keutamaan yang begitu banyak karena keberkahan yang terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu, saat meminum air zamzam sebaiknya dilakukan dengan adab yang benar.
Sebagian orang masih melakukan beberapa kesalahan saat meminumnya, bahkan ada yang menyebut lebih baik meminum sambil berdiri. Dikutip dari buku Bekal Haji karya Ustadz Firanda Andirja, ada penjelasan mengenai perihal ini.
Pertama, sebagian jamaah menyangka minum air zamzam disunahkan sambil berdiri. Padahal, sunah minum yang baik adalah dengan kondisi duduk. Tidak ada bedanya "adab"minum air zamzam atau bukan air zamzam, demikian pula pendapat para ulama.
Namun, ada sebuah hadits yang menyebut bahwa Rasulullah SAW pernah minum air zamzam dalam kondisi berdiri, diriwayatkan HR Bukhari dan Muslim. Hal itu untuk menjelaskan bahwa diperbolehkan minum berdiri, bukan untuk menguatkan sunnah meminum air zamzam sambil berdiri.
Kedua, sebagian orang mengambil air zamzam, lalu mengusapkan di matanya atau bagian tubuhnya yang sakit. Padahal, cara pengobatan air zamzam adalah meminumnya sambil diniatkan sebagai obat, bukan dengan mengusapkannya di bagian tubuh yang sakit.
Adapun air zamzam merupakan obat segala penyakit tertulis dalam sebuah hadits. Rasulullah bersabda, وَشِفَاءُ سُقْمٍ "Air zamzam adalah obat segala penyakit". Dalam hal ini, air zamzam menjadi obat yang mencakup penyakit badan dan penyakit hati. Banyak orang yang sembuh dari penyakitnya berkat air zamzam, padahal para dokter tidak mampu mengobati penyakit mereka.
Air zamzam merupakan air terbaik yang ada di bumi. Dengan izin Allah SWT, meminum air zamzam juga bisa mengijabah segala doa dan penyakit pun disembuhkan. Hal ini sesuai dengan hadist dari Jabir RA yang berkata:
“Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, dengan niat apa saja air zamzam diminum, maka akan terhasil,” (HR Ibnu Majah).
Dalam hadits yang lain disebutkan bahwa Rasulullah SAW satu ketika memerintahkan supaya menimba air zamzam satu timba penuh. Setelah diangkat, timba itu ditaruh di pinggir sumur.
Kemudian Rasulullah SAW sambil mengucapkan "Bismillah" sambil memegangi timba itu dengan tangannya, lalu meminumnya lama sekali, kemudian bersabda "Alhamdulillah". Kemudian berkata lagi "Bismillah" dan meminumnya kembali, setelah itu berkata "Alhamdulillah". Lalu bersabda, “Perbedaan antara kita dan orang munafik adalah mereka tidak sampai kenyang minum air zamzam, sedikit minum zamzam”.
Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda, "Sholatlah di sajadah orang-orang shalih dan minum air dari orang-orang saleh”.
Para sahabat bertanya apakah yang dimaksud sajadah orang-orang saleh? Rasulullah SAW bersabda, tempat di bawah talang emas (Mizab Rahmat). Kemudian para sahabat bertanya apakah air orang-orang shalih itu? Rasulullah menjawab, zamzam.