Ahad 17 Dec 2023 11:53 WIB

Keutamaan Kosmetik Halal yang perlu Diketahui Muslimah, Jangan Anggap Sepele

Produk berlabel halal MUI menjadi alternatif terbijak dalam memilih kosmetik.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Kosmetik halal (ilustrasi). Ada beberapa keutaman kossmetik halal yang pelru diketahui agar Muslimah tidak lagi sembarangan ketika membelinya.
Foto: www.freepik.com
Kosmetik halal (ilustrasi). Ada beberapa keutaman kossmetik halal yang pelru diketahui agar Muslimah tidak lagi sembarangan ketika membelinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang Muslimah dianjurkan menggunakan kosmetik halal. Penasarankah kamu, sebenarnya apa keutamaan kosmetik halal?

Dikutip dari laman LPPOM MUI, Selasa (12/12/2023), kesadaran masyarakat tentang kosmetik halal masih belum sebesar makanan halal. Secara umum, konsumen Muslim sudah memahami pentingnya pangan halal karena produk langsung dikonsumsi dan dicerna dalam tubuh. Hal ini membuat kebanyakan orang sangat berhati-hati.

Baca Juga

Sementara itu, kosmetik yang terbilang nonpangan dirasa tidak dikonsumsi secara langsung. Padahal yang terjadi sesungguhnya, kosmetik digunakan dan bersentuhan langsung dengan kulit.

Setidaknya ada empat alasan utama mengapa kosmetik perlu disertifikasi halal. Di situs web LPPOM MUI, Direktur Utama LPPOM MUI, Ir Muti Arintawati M.Si, menjelaskan kosmetik digunakan sehari-hari sehingga menempel di kulit dan akan terbawa saat melakukan ibadah sholat. Ketika sholat, seseorang harus terbebas dari najis. 

"Sekarang, bagaimana ceritanya kalau di kulit kita menempel kosmetik yang mengandung najis? Artinya, sholat menjadi tidak sah karena ada najis menempel di tubuh,” ujarnya. 

Menurutnya, sebagian orang berpendapat bahwa kosmetik dapat dicuci atau hilang bila dibilas air saat wudhu. Sayangnya, anggota tubuh yang terbasuh air wudhu terbatas. Sebagai contoh, body lotion digunakan hampir di seluruh bagian tubuh. Tentu tidak semua bagian yang diolesi body lotion terbasuh dengan air wudhu.

Tak juga dapat dipungkiri, ada yang mengandung bahan najis atau nonhalal. Najis sendiri perlu digolongkan lagi. Jika tergolong najis ringan, maka cukup dicuci dengan air. Namun, bila najis tergolong berat, maka tidak bisa dicuci dengan cara pencucian biasa.

“Selain itu, jangan sampai ada penggunaan kosmetik yang membuat anggota tubuh tertutup, tidak dapat tembus air. Sehingga pada saat berwudhu, air tidak mengenai anggota tubuh. Alhasil, wudhu menjadi tidak sah,” kata Muti.

Tentu semua hal ini akan sulit diidentifikasi jika hanya dengan kasat mata. Perlu pengujian lebih lanjut untuk memastikan semua bahan kosmetik aman dan halal digunakan. Proses sertifikasi halal menjamin seluruh bahan halal digunakan dan aman dipakai saat sholat. 

"Karena itu, produk berlabel halal MUI menjadi alternatif terbijak dalam memilih kosmetik," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement