Sabtu 16 Dec 2023 07:26 WIB

Akupuntur Bisa Jadi Pilihan Terapi Pasien Stroke

Akupunktur merangsang berbagai titik tubuh menyeimbangkan berbagai fungsi organ.

Terapi pasien stroke salah satunya bisa dilakukan dengan akupuntur.
Foto: EPA
Terapi pasien stroke salah satunya bisa dilakukan dengan akupuntur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di antara sejumlah tahapan terapi rehabilitasi pasien stroke, akupuntur bisa menjadi salah satu pilihan dan ini direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Demikian ujar dokter spesialis akupunktur medik subspesialis akupunktur analgesia dan anestesia di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya dr R Handaya Dipanegara, MKes, Sp Akp, Subsp A A (K).

Handaya melalui keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (16/12/2023), mengutarakan bahwa tidak sedikit uji klinis telah membuktikan bahwa metode akupunktur mampu memberikan dampak positif terhadap pasien stroke. Yaitu melalui terapi etiologi (penanganan terhadap penyebab atau akar masalah kesehatan) maupun terapi simtomatik (penanganan terhadap gejala yang timbul).

Baca Juga

Dari sisi terapi etiologi, rehabilitasi melalui metode akupunktur dapat membantu memperbaiki aliran darah ke area otak yang menjadi penyebab stroke, mengurangi penyumbatan pembuluh darah dalam otak dan mengurangi kerusakan saraf otak. Terapi juga dapat mengontrol faktor risiko penyakit stroke seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes, dislipidemia (kadar lemak darah/kolesterol yang tinggi) dan penyakit jantung.

Selain itu, akupuntur dapat membantu penyintas stroke terlepas dari kebiasaan buruk yang berisiko terhadap kesehatan. Seperti kecanduan merokok, gangguan tidur, dan lain-lain.

"Seseorang yang sebelumnya pernah mengalami stroke, memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang kembali. Oleh karena itu, menerapkan pola hidup sehat sangat penting untuk dilakukan," kata Handaya.

Sementara itu, selain terapi etiologi, rehabilitasi melalui metode akupunktur juga dapat membantu mengatasi keluhan kesehatan lain akibat stroke, antara lain menghilangkan nyeri kepala akibat peningkatan tekanan intrakranial dan nyeri otot akibat kekakuan otot. Pengobatan gangguan fungsi lainnya yakni disfagia (kesulitan untuk menelan), disfonia (perubahan suara), gangguan kognitif (gangguan daya ingat), insomnia (kesulitan tidur), depresi dan hemianopia (gangguan penglihatan).

Handaya menuturkan terapi akupunktur membantu merangsang berbagai titik di permukaan tubuh untuk menyeimbangkan berbagai fungsi organ. Pada pasien stroke, imbuh dia, terapi akupunktur bekerja dengan menghambat reaksi inflamasi/peradangan pasca iskemik/perdarahan, merangsang pertumbuhan sel-sel saraf dan pembuluh darah, serta memengaruhi kemampuan saraf untuk beradaptasi.

Mekanisme efek pengondisiannya meliputi peningkatan aktivitas antioksidan, pengaktifan reseptor di seluruh sistem saraf dalam tubuh (endocannabinoid), dan mencegah kematian sel-sel. "Melihat cara kerja dan manfaatnya, akupunktur dapat menjadi salah satu strategi pencegahan dan terapi pemulihan stroke yang menjanjikan. Tentunya, uji klinis lebih lanjut dibutuhkan untuk memberikan bukti yang lebih konfirmatif," kata Handaya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement