REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pola makan yang seimbang dan bervariasi sangat penting untuk kesehatan yang maksimal. Sebaliknya, kebiasaan pilih-pilih makanan atau picky eater bisa menjadi masalah jika makanan yang dihindari menyebabkan tubuh kekurangan vitamin dan mineral.
Terutama, jika terlalu sering menghindari kelompok makanan yang penting, seperti sayuran. Pada saat yang sama, terlalu banyak mengonsumsi makanan enak, tetapi padat energi dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, termasuk obesitas.
Masalahnya, tidak sedikit orang yang enggan makan sayur karena ridak menyukai rasanya. Padahal, sayur baik untuk kesehatan. Untungnya, menurut akar, lidah sebetulnya bisa dilatih untuk menerima rasa dari makanan yang sebelumnya tak disukai.
Memahami bagaimana preferensi makanan terbentuk, dan bagaimana preferensi tersebut dapat berkembang, adalah langkah pertama menuju pola makan lebih sehat. Berikut beberapa cara yang dapat membantu belajar menikmati makanan yang tidak disukai, dikutip dari laman Science Alert, Kamis (30/11/2023):
1. Teruslah makan
Hanya sebagian kecil yang diperlukan untuk membangun kesukaan terhadap rasa tertentu seiring berjalannya waktu. Mungkin diperlukan 10-15 kali percobaan atau lebih sebelum Anda dapat mengatakan bahwa Anda "menyukai" makanan tersebut.
2. Kombinasi dengan makanan favorit
Tutupi rasa yang tak disukai dari suatu makanan dengan mengonsumsinya bersama makanan atau bahan lain yang mengandung garam atau gula. Misalnya, bisa memadukan sayur yang dianggap pahit dengan saus salad manis.
3. Makan berulang kali
Makanlah berulang kali dalam konteks positif. Itu bisa berarti memakannya setelah olahraga favorit atau bersama orang yang Anda sukai.
4. Makan saat lapar
Dalam keadaan lapar, mulut akan lebih bersedia menerima rasa yang mungkin tidak Anda sukai saat perut kenyang.
5. Mengingatkan diri sendiri
Ingatkan diri sendiri mengapa perlu menyantap suatu makanan yang semula tak disukai. Mungkin untuk alasan kesehatan, atau karena pindah ke lokasi tertentu dan kesulitan dengan masakan lokal. Mengingat lagi alasannya akan membantu memotivasi.