Jumat 24 Nov 2023 08:16 WIB

Tim Burton tidak Berencana Buat Lanjutan Film A Nightmare Before Christmas

Tim Burton merasa film itu sangat penting baginya sehingga ingin membiarkannya.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Friska Yolandha
Sutradara asal AS, Tim Burton.
Foto: EFE/FABIO FRUSTACI
Sutradara asal AS, Tim Burton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Tim Burton mengatakan ketidakinginannya untuk membuat lebih banyak film A Nightmare Before Christmas, termasuk sekuel, prekuel, atau reboot. Karena film animasi stop-motion tahun 1993 itu sangat penting baginya, dia ingin membiarkannya saja.

“Saya tidak ingin membuat sekuel, prekuel, atau reboot. Sangat menyenangkan  orang-orang mungkin tertarik dengan hal itu tapi saya tidak. Saya merasa seperti orang tua yang memiliki sedikit properti dan tidak mau menjualnya,” kata Burton, dilansir Hollywood Reporter, Jumat (24/11/2023).

Baca Juga

A Nightmare Before Christmas yang berasal dari cerita yang dibuat oleh Burton, mengisahkan Jack Skellington, Raja Labu di Kota Halloween saat dia tersandung ke Kota Natal. Setelah begitu tertarik dengan ide Natal, dia mencoba menciptakannya kembali di kotanya.

Burton kemudian menjelaskan alasan Raja Labu adalah karakter yang sangat pribadi baginya. Raja Labu adalah karakter yang dianggap gelap, tapi sebenarnya tidak.

"Hal-hal itulah yang saya sukai, apakah itu Edward Scissorhands atau Batman karakter yang memilikinya. Itu mewakili semua perasaan yang saya miliki. Saya dianggap sebagai karakter gelap padahal saya tidak merasa seperti itu. Jadi itu adalah karakter yang sangat pribadi," ujarnya.

Komentar sutradara Wednesday itu muncul setelah sutradara Nightmare Before Christmas Henry Selick mengatakan bulan lalu bahwa gagasan tentang prekuel tidak sepenuhnya hilang.

Meskipun dia mengakui bahwa dia tidak akan langsung membuat sekuel karena banyaknya pekerjaan yang terkait dengan film pertama, dia mengatakan itu adalah film sempurna yang muncul pada waktu yang tepat, berkembang menjadi sesuatu yang jauh dari kenyataan lebih besar selama bertahun-tahun.

“Mungkin ada cerita yang lebih menarik tentang bagaimana Jack menjadi Raja Kota Halloween,” kata Selick kepada majalah People saat itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement