REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Di alam semesta lain, aktor Michael Keaton mungkin melanjutkan perannya sebagai Batman setelah Batman Returns pada 1992. Namun, aktor itu menghadapi silang pendapat dengan sutradara Batman Forever, Joel Schumacher, atas keseluruhan karakter yang memicu kepergiannya dari waralaba.
Keaton akan mengulangi perannya sebagai Batman dalam film The Flash dan Batgirl. Namun selalu ada pertanyaan tentang apa yang terjadi jika dia tidak berhenti dari peran itu sebelum 1995?
Batman versi Tim Burton; dan sekuelnya Batman Returns, masih dianggap sebagai dua film terbaik yang ditayangkan di layar. Nyatanya tidak semua orang tertarik pada sutradara yang mengambil alih film ketiga, yang menyebabkan "tongkat peran" diserahkan kepada Joel Schumacher. Ketika menyelami karakter Batman, Keaton menjelaskan, dia selalu berinvestasi dalam kegelapan karakter.
"Itu selalu Bruce Wayne, tidak pernah Batman. Bagi saya, saya tahu nama filmnya adalah Batman, dan itu sangat ikonik dan sangat keren dan ikon budaya dan karena Tim Burton, ikon artistik," kata Keaton dilansir di Movie Web, Rabu (5/1/2022).
Dengan kondisi bintang dan sutradara berbeda pendapat, maka tidak akan pernah ada kompromi. Batman Forever tidak sepenuhnya kehilangan sebagian dari sisi gelapnya. Pada dua tahun kemudian, Batman & Robin menciptakan visi Batman yang jauh lebih lucu dan penuh warna yang lebih dekat dengan acara TV tahun 60-an dibandingkan dongeng gothic Burton.
Sekitar 30 tahun kemudian, Keaton telah merangkul film superhero buku komik lagi dengan penampilannya di Spider-Man: Homecoming for Marvel sebagai The Vulture, peran yang akan dia ulangi di Sony mendatang. Salah satunya kembalinya dia sebagai Bruce Wayne atau Batman di film The Flash pada November 2022.