Ahad 19 Nov 2023 19:53 WIB

Anak Demam Tinggi? Hindari 2 Hal Ini karena Justru Bahayakan Keselamatan Anak

Bentuk perawatan keliru bisa memperparah demam anak.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Anak sakit (ilustrasi). Ada beberapa hal yang sebaiknya tak dilakukan saat anak mengalami demam.
Foto: www.hippopx.com
Anak sakit (ilustrasi). Ada beberapa hal yang sebaiknya tak dilakukan saat anak mengalami demam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat anak mengalami demam tinggi, orang tua pasti ingin memberikan perawatan yang terbaik untuk menunjang proses penyembuhannya. Akan tetapi, bentuk perawatan yang keliru berpotensi dapat memperburuk kondisi anak.

Anak bisa dikatakan mengalami demam tinggi bila memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius. Menurut National Health Service (NHS), demam pada anak biasanya membaik dalam waktu 3-4 hari.

Baca Juga

Menurut mantan paramedis, Nikki Jurcutz, ada dua kebiasaan berbahaya yang sering dilakukan oleh orang tua ketika merawat anak yang sedang demam tinggi. Jurcutz mengimbau agar orang tua tak lagi melakukan kebiasaan ini ketika anak mereka mengalami demam tinggi. Apa saja tindakan yang dimaksud?

1. Memberikan aspirin sebelum berusia 16 tahun

Salah satu dari kebiasaan tersebut adalah memberikan aspirin untuk menurunkan demam anak. Jurcutz menjelaskan, demam adalah respons alami tubuh terhadap infeksi.

"Bila anak Anda tampak baik dan nyaman, tak perlu memberikan obat untuk mengatasi demam," lanjut Jurcutz, seperti dilansir The Sun pada Ahad (19/11/23).

Jurcutz mengatakan, demam pada anak bisa dipicu oleh flu atau cacar air. Terkadang, pemberian aspirin ketika anak sedang terkena flu atau cacar air bisa memicu sebuah kondisi langka bernama sindrom Reye.

Menurut Jurcutz, sindrom Reye bisa memicu masalah serius pada otak dan bahkan mematikan bagi anak. Gejala-gejala sindrom Reye sering kali baru muncul sekitar 1-3 pekan setelah anak pulih dari infeksi virus. Berikut ini adalah gejala-gejala dari sindrom Reye:

1. Terus-menerus sakit

2. Tampak mengantuk dan kurang berenergi

3. Merasa bingung

4. Menunjukkan perubahan perilaku, seperti mudah marah atau agresif

5. Napas dan detak jantung cepat

6. Tampak rewel

7. Kesadaran menurun

 

Hal serupa juga dianjurkan oleh The Great Ormond Street Hospital for Children. Mereka mengimbau agar orang tua tidak memberikan aspirin kepada anak berusia di bawah 16 tahun, kecuali bila dokter yang meresepkan.

Mereka menyatakan, risiko anak untuk terkena sindrom Reye setelah diberikan aspirin memang sangat kecil. Meski begitu, orang tua tetap dianjurkan untuk tidak memberikan aspirin kepada anak, kecuali atas rekomendasi dokter.

2. Mandi air dingin

Kesalahan lain yang kerap dilakukan oleh orang tua dan perlu dihindari adalah memandikan anak yang sedang demam dengan air dingin. Sebagian orang tua melakukan hal ini karena menganggap air bersuhu dingin dapat menurunkan demam pada anak.

"Memandikan anak dengan air dingin akan membahayakan dan bisa menyebabkan hipotermia," ujar Palang Merah Inggris.

Hipotermia merupakan kondisi menurunnya suhu tubuh hingga mencapai di bawah 35 derajat Celsius. Kondisi yang berbahaya ini biasanya memunculkan sejumlah gejala seperti berikut ini:

1. Menggigil

2. Pucat, dingin, dan kulit kering atau berubah kebiruan

3. Bicara pelo

4. Napas lambat

5. Lelah atau kebingungan

 

Bayi yang mengalami hipotermia bisa terasa dingin ketika disentuh. Tubuh mereka juga tampak lunglai atau jatuh ketika diangkat, sikap mereka menjadi lebih pendiam, tampak mengantuk, dan kadang menolak untuk disuapi makan.

Yang Sebaiknya Dilakukan

Ketika anak mengalami demam, salah satu hal yang perlu menjadi fokus orang tua adalah menjaga hidrasi atau asupan cairan anak. Untuk bayi, upaya menghidrasi bisa dilakukan dengan memberikan ASI atau susu formula.

Untuk meringankan gejala, orang tua juga dapat memberikan parasetamol atau ibuprofen pada anak. Penting untuk memilih obat yang memang dapat diberikan untuk anak. Orang tua bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter bila merasa ragu.

Akan tetapi, orang tua tidak boleh mengombinasikan parasetamol dengan ibuprofen. Kombinasi ini hanya dapat diberikan kepada anak bila dokter meresepkannya.

Selain itu, parasetamol tidak boleh digunakan pada anak berusia di bawah dua bulan. Ibuprofen juga tidak boleh diberikan pada anak berusia di bawah tiga bulan, anak dengan berat di bawah 5 kg, atau anak dengan asma tanpa rekomendasi dokter.

Selama anak mengalami demam, orang tua dianjurkan untuk mengecek kondisi anak secara berkala sepanjang malam. Orang tua juga diimbau untuk segera membawa anak mereka ke dokter bila menunjukkan salah satu dari kelima tanda berikut ini:

1. Demam di atas 38 derajat Celsius pada bayi berusia di bawah 3 bulan

2. Dehidrasi, sulit minum, sedikit berkemih

3. Muncul ruam yang tidak menghilang saat ditekan

4. Tampak mengantuk

5. Kejang 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement