Jumat 10 Nov 2023 18:15 WIB

Meminta Anak Muntahkan Cairan Beracun yang Tertelan Juga Berbahaya, Jadi Harus Bagaimana?

Apakah perlu memberikan air putih pada anak yang menelan cairan berbahaya?

Anak menangis (ilustrasi). Ketika cairan berbahaya tertelan oleh anak, jangan suruh ia memuntahkannya. Itu justru berbahaya.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Anak menangis (ilustrasi). Ketika cairan berbahaya tertelan oleh anak, jangan suruh ia memuntahkannya. Itu justru berbahaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan anak Dr dr Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K) melarang orang dewasa di sekitar anak atau orangtua meminta anak memuntahkan cairan berbahaya yang tertelan olehnya secara tak sengaja. Cairan berbahaya ini beragam, seperti minyak tanah, soda api, deterjen, pembersih lantai, sabun cuci piring, sabun cuci tangan, hingga air aki.

"Kalau seorang anak menelan cairan berbahaya, maka yang paling tidak boleh adalah membuat dia memutahkan lagi. Itu kan pasti refleks orang tua ya, tertelan, muntahkan lagi," kata dia dalam seminar media yang digelar daring, Kamis (9/11/2023).

Baca Juga

Menurut Ariani, saat anak menelan cairan beracun, maka itu sudah bisa menyebabkan kerusakan jaringan yang lumayan parah. Ketika dia diminta memuntahkan lagi atau dengan kata lain kembali berkontak dengan cairan ini, akibatnya justru kerusakan yang lebih berat.

Ariani mengatakan alasannya lain melarang anak memuntahkan cairan berbahaya yang tak sengaja tertelan, yakni meminimalisir risiko cairan yang akan dimuntahkan justru masuk ke saluran napas sehingga merusaknya. Kondisi ini malah bisa menyebabkan hal lebih berat lagi termasuk henti napas.

Lalu, bagaimana dengan meminta anak meminum air putih? Ariani mengatakan ini harus melihat keadaan anak. Bila dia masih dalam keadaan tak enak, masih bengkak di leher, tidak bisa menelan dengan baik, sering kali cara ini justru menyebabkan masuknya cairan ke saluran napas.

"Oleh karena itu, pada anak yang tertelan cairan berbahaya nomor satu langsung bawa ke rumah sakit," jelas Ariani. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement