Kamis 09 Nov 2023 19:08 WIB

Punya Botol Bekas Kemasan Air Mineral? Jangan Pakai Buat Simpan Cairan Berbahaya Ya!

Botol bekas air mineral kerap dijadikan wadah penyimpanan cairan pencuci piring.

Air mineral dalam botol plastik. Cairan berbahaya yang disimpan di botol bekas kemasan air minum dapat terminum oleh anak.
Foto: Max Pixels
Air mineral dalam botol plastik. Cairan berbahaya yang disimpan di botol bekas kemasan air minum dapat terminum oleh anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan anak dari Unit Kerja Koordinasi Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K) mengingatkan cairan berbahaya seperti minyak tanah tak boleh disimpan dalam botol air mineral. Sebab, itu berisiko terminum anak.

"Cairan berbahaya tidak boleh ditempatkan di botol air mineral, paling sering itu air aki dan minyak tanah karena hati-hati sekali minyak tanah itu warnanya sama dengan air," kata dia Seminar Media tentang "Mewaspadai Anak Menelan Benda Asing" yang digelar IDAI secara daring, Kamis (9/11/2023).

Baca Juga

Selain minyak tanah, benda cair yang juga dikatakan berbahaya termasuk soda api, deterjen, pembersih lantai, sabun cuci piring, dan sabun cuci tangan. Demikian juga dengan benda-benda lain dengan sifat asam dan basa.

Ariani menjelaskan, benda cair dengan sifat asam seperti air aki akan menyebabkan perih begitu terkena jaringan. Biasanya, begitu tertelan, anak akan langsung berteriak kesakitan.

Sementara itu, cairan basa yang dikatakan lebih berbahaya karena tidak cepat terasa efeknya begitu tertelan dalam volume tertentu, misalnya sabun cuci piring. Tetapi, begitu cairan berkontak dengan jaringan maka menyebabkan kerusakan jaringan yang parah dan ini tidak terdeteksi pada detik-detik pertama.

"Setelah cairan tidak bersentuhan lagi dengan jaringan, kerusakan masih terus berjalan. Karena itu hati-hati sekali dengan cairan yang sifatnya basa," saran Ariani.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement