Jumat 24 Oct 2025 09:14 WIB

Jendela Rasa ke Melaka, Menelusuri Keautentikan Kuliner Melayu di Jakarta

Chef menyoroti perbedaan antara roti canai khas Melaka dengan yang ada di Indonesia.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Chef asal Malaysia, Mezan bin Md Said, saat melakukan atraksi Roti Terbang dalam pembukaan Melaka Food Promotion di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (23/10/2025).
Foto: Dok. Hotel Borobudur Jakarta
Chef asal Malaysia, Mezan bin Md Said, saat melakukan atraksi Roti Terbang dalam pembukaan Melaka Food Promotion di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (23/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah perayaan budaya dan cita rasa Melayu tengah berlangsung di Jakarta lewat gelaran "Melaka Food Promotion". Acara yang menjadi bagian dari inisiatif Discover Art and Culture ini membawa keautentikan kuliner Melaka, Malaysia, langsung ke jantung Ibu Kota.

Inisiatif ini digagas bukan hanya sebagai acara kuliner biasa, melainkan sebagai upaya strategis untuk mempererat hubungan antarnegara melalui jalur "diplomasi gastronomi". Bukti keseriusan agenda ini terlihat dari kehadiran langsung Gubernur Melaka, Malaysia, sekaligus Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), Yang Terhormat TYT Tun Seri Setia (Dr) Haji Mohd Ali bin Mohd Rustam, pada acara pembukaan. Kehadirannya menegaskan pesan utama acara, yaitu memperkuat jalinan budaya.

Baca Juga

"Dengan ini saya resmi membuka acara Melaka Food Promotion di Borobudur Hotel. Semoga bisa mempererat diplomasi antara Melaka, Malaysia, dan Indonesia," ujar Tun Seri Setia pada Kamis (24/10/2025).

Untuk menjamin keaslian rasa, pihak penyelenggara mendatangkan langsung tiga master chef internasional dari Melaka, termasuk Chef Mezan bin Md Said, Chef Suzana binti Mohd Yusof, dan Chef Azarza Zainal. Ketiganya bertugas menyajikan serangkaian hidangan klasik Melayu, mulai dari Nasi Lemak, Sup Ekor Pedas, hingga aneka kuih tradisional.

photo
Roti canai khas Melaka dengan dhal dan sambal tumis yang tersaji di Melaka Food Promotion Hotel Borobudur Jakarta. - (Dok. Republika/Gumanti Awaliyah)

 

Sorotan utama tentu saja tertuju pada roti canai autentik yang disajikan langsung oleh Chef Mezan bin Md Said. Chef Mezan menjelaskan roti canai yang disajikan adalah jenis plain yang tipis dan lembut. Ia menyarankan roti polos ini dicocol ke kuah Dhal (kacang kuning) yang kaya rasa umami dan sedikit sambal tumis yang pedasnya pas.

Chef Mezan juga menyoroti perbedaan mendasar roti canai khas Melaka dengan versi yang ada di Indonesia. Di Malaysia, khususnya Melaka, roti ini tidak hanya dimakan dengan kuah kari atau Dhal, tetapi juga dengan hidangan khas lain. "Biasanya dimakan dengan kari, dan kalau di Melaka, roti canai juga sering disantap dengan asam pedas. Roti canai dengan asam pedas itu memang matching sekali," ujarnya.

Lebih dari sekadar hidangan, roti canai bagi masyarakat Malaysia sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, dapat dinikmati kapan saja. "Di Malaysia, kami makan roti canai itu pagi, siang, malam pun bisa. Jadi sangat familiar makanan ini, sangat disukai sekali," kata Chef Mezan.

photo
Gubernur Melaka, Malaysia, sekaligus Presiden Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Yang Terhormat T.Y.T. Tun Seri Setia Haji Mohd Ali bin Mohd Rustam (tengah) saat membuka acara Melaka Food Promotion di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (23/10/2025). - (Dok. Republika/Gumanti Awaliyah)

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement