REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gangguan pendengaran pada kelompok lansia atau presbikusis yang perlahan mengalami proses degenerasi atau penurunan fungsi, baik otot maupun saraf, bisa dicegah dengan pola hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. “Gangguan pendengaran lansia bisa diantisipasi dengan latihan, hidup sehat, pola hidup yang sehat, olahraga yang bagus, makan yang cukup, istirahat cukup Itu semuanya sebenarnya bisa dicegah,” kata guru besar Neuro-Otologist Universitas Indonesia Profesor Jenny Bashiruddin dalam acara HUT ke-104 RSCM di Jakarta, Selasa (31/10/2023).
Ia mengatakan bahwa presbikusis terjadi perlahan-lahan dan tidak secara spontan menyebabkan kerusakan pendengaran pada lansia, untuk itu penting bagi keluarga maupun orang di sekitar menyadari tanda-tanda ketika lansia mulai mengalami gangguan pendengaran.
“Jadi kalau misalnya orang itu tidak menyadari sudah terganggu (pendengarannya), dan dia tidak memeriksakan secara rutin, maka bisa saja secara tiba-tiba pendengarannya akan langsung turun drastis,” katanya.
Menurutnya, penumpukan kotoran telinga pada lansia terjadi lebih cepat dibandingkan dengan usia muda, sehingga perlu dilakukan pembersihan liang telinga secara rutin dan dengan cara yang tepat.
“Jadi serumen (penumpukan kotoran telinga) pada lansia itu terjadi lebih cepat, mungkin waktu muda cukup setahun sekali, enam bulan sekali, setelah mencapai lansia itu perlu waktu lebih singkat,” ujarnya.
Tanda-tanda lansia mulai mengalami penurunan fungsi pendengaran, kata dia, bisa diamati dari aktivitas sehari-hari. Satu di antaranya adalah ketika lansia menonton televisi atau mendengarkan musik.
Ia mengatakan, ketika orang tua menggunakan volume suara yang pada umumnya atau secara ukuran normal terasa terlalu keras di telinga, namun dia tidak merasa terganggu maka perlu untuk segera diperiksa ke dokter.
“Jadi itu anak-anak harus aware (menyadari), barangkali memang sudah terjadi penurunan, karena proses terjadinya gangguan pendengaran lansia itu betul-betul perlahan-lahan, tanpa disadari,” kata dia.
Selain itu, tanda-tanda penurunan kemampuan mendengar, menurutnya, juga bisa di lihat ketika orang tua berada di keramaian, banyak suara orang di sekitar, dan orang tersebut mulai merasakan pusing serta tidak bisa mendengar dengan baik, maka harus diwaspadai.
“Kadang orang tua suka ngeyel, maksudnya masih bisa kok ngomong sama anak saya, tidak apa-apa kok, karena itu tempatnya sepi. Tapi begitu dia di pengajian, jalan-jalan ke mal, nah, itu berisik latar belakangnya, dan dia (lansia) merasa sangat terganggu. Itu bener-bener, keluarga harus aware dan segera memeriksakan ke dokter,” ujar Jenny.