REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Seiring bertambahnya usia, risiko terhadap beberapa masalah penglihatan bisa ikut meningkat. Meski begitu, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan penglihatan seoptimal mungkin.
Menurut ahli kacamata dari Vision Direct, Nimmi Misty, ada tujuh cara sederhana yang bisa membantu melindungi sekaligus meningkatkan penglihatan. Berikut ini adalah ketujuh cara sederhana tersebut, seperti dilansir Express pada Kamis (19/10/23).
1.Berhenti Merokok
Kebiasaan merokok merupakan salah satu faktor risiko dari sejumlah masalah kesehatan, termasuk masalah penglihatan. Menurut Misty, kebiasaan merokok bisa mengganggu penglihatan karena dapat merusak saraf optik. "Saraf optik menghubungkan mata dengan otak dan bila saraf ini rusak, (kerusakan) itu bisa mendorong terjadinya kebutaan," ujar Misty.
Selain itu, Misty mengungkapkan bahwa rokok yang dibakar akan menghasilkan sekitar 7.000 zat kimia. Banyak dari zat kimia tersebut yang bisa mengiritasi dan memicu masalah pada mata. Misty menyadari bahwa berhenti merokok bukanlah hal yang mudah dilakukan. Akan tetapi, hal tersebut perlu dilakukan bila ingin menjaga kesehatan mata untuk waktu yang lama.
2. Periksa Berkala
Seperti halnya gigi, kondisi mata juga perlu diperiksakan secara berkala. Bagi pengguna kacamata, pemeriksaan rutin dapat membantu menyesuaikan resep kacamata. Selain itu, pemeriksaan mata rutin dapat membantu mendeteksi masalah-masalah umum pada mata, seperti katarak.
Pemeriksaan mata rutin sebaiknya dilakukan satu kali per dua tahun. Namun bagi orang-orang dengan masalah penglihatan atau memiliki kekhawatiran terhadap penglihatan, mereka bisa berkonsultasi dengan dokter tanpa harus menunggu dua tahun.
3.Ganti Sarung Bantal
Sekilas, mengganti sarung bantal secara rutin mungkin tampak tidak berhubungan dengan penglihatan. Padahal, kebiasaan tersebut sebenarnya memiliki peran signifikan dalam menjaga kesehatan mata.
Sarung bantal yang jarang diganti bisa membuat mata lebih berisiko terinfeksi oleh bakteri merugikan. Akumulasi minyak, keringat, hingga kotoran pada sarung bantal yang jarang diganti juga bisa memicu iritasi hingga mata merah.
Studi yang dilakukan oleh Amerisleep mengungkapkan bahwa sarung bantal yang tidak dicuci selama satu pekan memiliki lebih banyak bakteri dibandingkan dudukan toilet. Jumlah bakteri pada sarung bantal tersebut mencapai sekitar 17.000 lebih banyak dibandingkan pada dudukan toilet. "Bakteri-bakteri (di sarung bantal) itu memiliki akses yang mudah ke mata Anda," tukas Misty.
4.Jaga Kebersihan
Terapkan beragam kebiasaan yang dapat menjaga kebersihan mata. Sebagai contoh, tidak berbagi produk riasan wajah dengan orang lain dan tidak menggunakan produk riasan wajah atau mata yang sudah melewati masa kedaluwarsa.
Kebiasaan lain yang direkomendasikan adalah membersihkan alat kuas untuk riasan wajah secara rutin. Bagi pengguna lensa kontak sekali pakai, hindari penggunaan lensa kontak berulang mata tidak terpapar oleh bakteri.
Kebiasaan lain yang perlu dihindari adalah mengucek mata. Kebiasaan ini bisa mengiritasi mata, mentransmisikan bakteri ke mata, hingga menyebabkan timbulnya goresan kecil pada kulit di sekitar mata.
5.Konsumsi Vitamin Bila Perlu
Bila diperlukan, orang-orang juga dapat mengonsumsi suplemen yang dapat menunjang kesehatan mata. Sebagai contoh, suplemen yang mengandung vitamin A, vitamin D, serta asam lemak omega 3. Alasannya, studi menunjukkan bahwa ketiganya dapat membantu melubrikasi mata dan mengurangi gejala mata kering.
6.Hindari Bekerja di Ruang Remang
Saat bekerja di depan layar komputer atau laptop, pastikan pencahayaan di ruang kerja dapat menunjang. Pencahayaan yang redup saat bekerja di depan layar komputer atau laptop bisa menyebabkan astenopia atau mata lelah.
Mata lelah bisa menimbulkan sejumlah keluhan yang mengganggu. Sebagian di antaranya adalah sakit kepala, mata berair, dan peningkatan sensitivitas terhadap cahaya.
Untuk menghindari mata lelah, pastikan pencahayaan di ruang kerja tetap terang. Selain itu, biasakan untuk mengambil jeda dan mengistirahatkan mata sejenak dari layar komputer atau gawai lainnya. "Bekerja di bawah cahaya yang alami dan lembut cenderung lebih memudahkan bagi mata dibandingkan di bawah pencahayaan buatan yang menyilaukan," ujar Misty.
Orang yang kerap bekerja di depan layar gawai juga perlu mewaspadai keluhan sakit kepala. Bila sering merasakan keluhan tersebut saat bekerja di depan layar, sebaiknya konsultasikan masalah tersebut ke dokter mata.
7.Ketahui Riwayat Keluarga
Terkadang, masalah penglihatan bisa dipengaruhi oleh faktor genetik atau keturunan. Oleh karena itu, Misty menganjurkan orang-orang untuk mencari tahu riwayat kesehatan mata di keluarga masing-masing.
Sebagian masalah kesehatan mata yang dapat dipengaruhi oleh faktor keturunan adalah age related macular degeneration atau AMD, retinopati diabetik, serta ablasi retina. Dengan mengetahui riwayat kesehatan mata di keluarga, orang-orang bisa melakukan upaya pencegahan untuk menekan risiko-risiko masalah kesehatan yang mereka miliki.