REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan angka kesuburan total atau Total Fertility Rate (TFR) di Indonesia berdasarkan data sistem informasi keluarga saat ini mencapai 2,14.
Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo menyampaikan, TFR itu lebih rendah bila dibandingkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengungkapkan tingkat kesuburan total di Indonesia mencapai 2,18. Menurut dia lagi hal tersebut menunjukkan rata-rata perempuan hamil di Indonesia sudah pada angka di bawah 2,2.
"Inilah yang kita syukuri karena target pada 2024 akhir angka TFR kita 2,1 akan tetapi saat ini sudah mencapai 2,14," kata Hasto.
Ia menambahkan, saat ini BKKBN berupaya mempertahankan kepesertaan kontrasepsi meskipun modern kontrasepsi di Indonesia belum melebih 62 persen dan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) juga belum sesuai harapan. Capaian kontrasepsi sebelum pandemi Covid-19 pada 2018 dan 2019 belum mencapai 60 persen.
"Waktu itu angka kita di 59 persen. Kemudian datang pandemi dan menggerus capaian angka kita 0,7 hingga 0,9. Kita bersyukur turunnya tidak terlalu banyak," ujar dia.
Hasto menjelaskan alat kontrasepsi juga menjadi salah satu upaya dalam mencegah terjadinya anak lahir stunting serta menjaga jarak kehamilan pada ibu.