Senin 02 Oct 2023 17:23 WIB

MPASI Fortifikasi, Apakah Berbahaya untuk Bayi?

Pemberian tambahan vitamin dan mineral pada MPASI fortifikasi bagus untuk nutrisi bay

Rep: Desy Susilawati/ Red: Friska Yolandha
Makanan pendamping ASI (Mpasi). Mpasi fortifikasi dinilai dapat menjadi nutrisi tambahan bagi bayi.
Foto: Freepik
Makanan pendamping ASI (Mpasi). Mpasi fortifikasi dinilai dapat menjadi nutrisi tambahan bagi bayi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam berbagai forum, banyak ibu di Indonesia yang mempertanyakan apakah MPASI fortifikasi aman untuk bayi. Pertanyaan ini timbul karena MPASI fortifikasi termasuk makanan pabrikan dan ada persepsi bahwa makanan pabrikan tidak baik untuk bayi. 

Pakar Teknologi Pangan sekaligus Anggota Tim Pakar Direktorat Standardisasi Pangan Olahan BPOM, Prof Sugiyono, mengatakan sebelum membahas tentang MPASI fortifikasi, sebaiknya dipahami dulu apa itu makanan pabrikan dan bagaimana pembuatannya. 

Baca Juga

Makanan pabrikan adalah hasil pengolahan makanan di pabrik yang mencakup pemasakan (biasanya perebusan atau pengukusan) dan pengeringan. 

Pemasakan, yang umum dilakukan baik di rumah atau dalam industri, bertujuan memastikan makanan matang, aman, dan mudah dicerna, misalnya daging yang tidak boleh dimakan secara mentah. Apalagi jika makanan tersebut diperuntukkan untuk bayi yang masih rentan mengalami gangguan kesehatan. 

Menurutnya, makanan untuk bayi harus diproses atau dimasak agar sesuai dan aman dikonsumsi bayi dan memberikan nutrisi yang diperlukan agar bayi dapat tumbuh dan berkembang optimal.  

Setelah proses pemasakan, dalam pembuatan makanan pabrikan, dilakukan proses pengeringan. Tujuan pengeringan adalah untuk mengeluarkan air dari makanan sehingga menjadi tahan lama atau awet disimpan tanpa mengalami kerusakan atau pembusukan dan kandungan nutrisinya dapat dipertahankan. 

Tak hanya dalam bidang industri, proses pengeringan makanan juga umum dilakukan masyarakat dalam keseharian agar makanan menjadi awet. Sebagai contoh, roti tawar dikeringkan menjadi roti kering ataupun daging dikeringkan menjadi dendeng. 

"Jadi, makanan pabrikan itu cepat penyajiannya karena sudah dimasak sebelumnya, dan awet karena telah dikeringkan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (2/10/2023).

Makanan pabrikan tidak perlu mengandung....

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement