REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai perbincangan terpantik setelah film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso tayang di Netflix mulai 28 September 2023. Tayangan berdurasi satu jam 26 menit itu mengulas berbagai pertanyaan tak terjawab dari kasus pembunuhan kopi sianida yang terjadi pada 2016.
Korban yang tewas akibat minuman kopi yang diracuni sianida adalah Wayan Mirna Salihin. Sahabatnya, Jessica Wongso, ditetapkan sebagai pelaku yang mengeksekusi pembunuhan berencana. Bertahun-tahun setelah kematian Mirna, film Ice Cold hadir, dan kini sianida kembali disebut-sebut.
Apa itu sianida? Dilansir laman Health, Senin (2/10/2023), sianida adalah racun yang bereaksi cepat dan bisa mematikan. Bahan ini digunakan sebagai senjata kimia untuk pertama kalinya pada Perang Dunia I. Namun, kadar sianida yang rendah juga ditemukan di alam dan pada produk yang biasa dimakan dan digunakan manusia.
Sianida dapat diproduksi oleh bakteri, jamur, dan alga tertentu. Selain itu, sianida juga ditemukan dalam asap rokok, knalpot kendaraan, dan makanan, seperti bayam, rebung, almond, kacang lima, biji buah, dan tapioka. Senyawa sianida punya beberapa bentuk kimia berbeda.
Ada hidrogen sianida, berupa cairan berwarna biru pucat atau tidak berwarna pada suhu kamar dan merupakan gas tidak berwarna pada suhu lebih tinggi. Sementara itu, natrium sianida dan kalium sianida berbentuk bubuk putih yang mungkin memiliki bau pahit seperti almond.
Bahan kimia lain yang disebut sianogen dapat menghasilkan sianida. Sianogen klorida adalah gas cair tidak berwarna yang lebih berat dari udara dan memiliki bau yang menyengat. Namun, beberapa orang mungkin tidak dapat mencium bau sianida.
Secara historis, hidrogen sianida telah digunakan sebagai senjata kimia. Senyawa yang mengandung sianida dan sianida digunakan dalam pestisida dan fumigan, plastik, pelapisan listrik, pengembangan foto, dan pertambangan. Perusahaan pewarna dan obat juga memakainya.
Beberapa proses industri, seperti produksi besi dan baja, industri kimia, dan pengolahan air limbah dapat menghasilkan sianida. Banyak orang mungkin terpapar sianida dalam jumlah rendah dalam kehidupan sehari-hari dari makanan, merokok, dan sumber lainnya.
Mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung sianida dapat menimbulkan efek kesehatan. Menghirup gas sianida, terutama di ruangan yang berventilasi buruk, mempunyai potensi bahaya terbesar. Paparan sianida yang mematikan hanya diakibatkan oleh kecelakaan atau tindakan yang disengaja.
Jika tubuh terpapar, sianida dengan cepat memasuki aliran darah. Tubuh menangani sianida dalam jumlah kecil secara berbeda dibandingkan dalam jumlah besar. Dalam dosis kecil, sianida dalam tubuh dapat diubah menjadi tiosianat, yang tidak terlalu berbahaya, lalu akan dikeluarkan melalui urine.
Di dalam tubuh, sianida dalam jumlah kecil juga dapat bergabung dengan bahan kimia lain untuk membentuk vitamin B12, yang membantu menjaga kesehatan saraf dan sel darah merah. Sebaliknya, dalam dosis besar, kemampuan tubuh untuk mengubah sianida menjadi tiosianat menjadi kewalahan.
Sianida dosis besar mencegah sel menggunakan oksigen dan akhirnya sel-sel tersebut mati. Jantung, sistem pernapasan, dan sistem saraf pusat paling rentan terhadap keracunan sianida. Dampak kesehatan dari paparan sianida tingkat tinggi dapat dimulai dalam hitungan detik hingga menit.
Gejala keracunan sianida...lanjutkan membaca>>