Rabu 20 Sep 2023 23:53 WIB

Pasien Covid-19 Keluhkan Gejala tak Biasa pada Kaki, Apa Itu?

Sebagian pasien Covid-19 mengeluhkan gejala tak biasa seperti sensasi kaki kebas.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Kaki kebas (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Kaki kebas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Covid-19 kerap memunculkan gejala yang umum seperti batuk, demam, hingga kehilangan indra penciuman. Di samping itu, sebagian pasien Covid-19 juga mengeluhkan beberapa gejala yang tak biasa, seperti sensasi kebas pada kaki.

Salah satu pasien Covid-19 yang pernah mengalami gejala kebas pada kaki ini adalah seorang reporter bernama Fiona Callingham. Wanita tersebut baru mengalami gejala kebas pada kaki setelah terkena Covid-19 untuk kedua kalinya.

Mulanya, Callingham merasakan ada sensasi yang aneh pada kaki sebelah kirinya. Callingham mengungkapkan bahwa saat itu sebagian kaki kirinya terasa kebas.

Awalnya, Callingham mengira keluhan kebas tersebut muncul karena dia mengalami kesemutan. Akan tetapi, gejala kebas tersebut semakin memburuk di malam hari dan seluruh kaki Callingham tidak bisa merasakan sensasi apa pun ketika dia bangun keesokan pagi.

Dalam istilah kedokteran, kondisi ini dikenal sebagai neuropati perifer. Biasanya, kondisi ini dipicu oleh masalah kesehatan lain, seperti diabetes, kerusakan saraf, atau defisiensi vitamin tertentu, seperti vitamin B12.

Callingham mengungkapkan bahwa selama ini dia mengalami defisiensi vitamin B12. Oleh karena itu, dia sempat mengira bahwa keluhan kebas yang dia rasakan dipicu oleh defisiensi vitamin ini.

Namun, Callingham mulai mengalami gejala-gejala lain yang cukup umum ditemukan dalam kasus Covid-19. Salah satunya adalah sakit tenggorokan. Beberapa gejala lain pun ikut bermunculan, seperti sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, mual, muntah, serta diare.

Callingham lalu menjalani tes Covid-19 dan mendapatkan hasil positif. Wanita tersebut harus menjalani masa pemulihan sekitar enam hari di rumah. Sayangnya, setelah beberapa pekan berlalu, kondisi kaki kiri Callingham belum pulih sepenuhnya.

Kehilangan sensasi pada kaki dan tangan pernah dimasukkan ke dalam daftar gejala Covid-19 pada 2020. Sebuah laporan kasus dalam British Medical Journal di 2020 juga pernah mengungkapkan bahwa beberapa pasien Covid-19 mengalami sindrom Guillain-Barre.

Sindrom Guillain-Barre merupakan gangguan langka tapi serius yang terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang saraf-saraf di tubuh. Sistem imun tubuh biasanya memulai serangan dari saraf perifer. Kerusakan pada saraf bisa memunculkan beberapa keluhan, termasuk kebas.

Studi yang dilakukan oleh Washington University School of Medicine juga menemukan bahwa rasa nyeri, kesemutan, dan kebas pada tangan serta kaki dapat menjadi gejala Covid-19. Bahkan, kemunculan gejala-gejala ini mungkin lebih umum daripada yang diperkirakan.

Hal ini terungkap setelah tim peneliti menganalisis data dari sekitar 1.500 pasien Covid-19. Studi ini menemukan bahwa pasien Covid-19 memiliki peluang tiga kali lebih besar untuk mengeluhkan gejala nyeri, kesemutan, atau kebas pada tangan dan kaki mereka dibandingkan individu yang tidak Covid-19.

"Kami menemukan bahwa hampir 30 persen pasien yang terbukti positif Covid-19 juga melaporkan gejala-gejala tersebut saat terdiagnosis," ujar senior investigator Simon Haroutounian, seperti dilansir Express pada Rabu (20/9/23).

Pada sekitar 6-7 persen pasien, gejala-gejala ini bertahan setidaknya selama dua pekan hingga tiga bulan. Temuan ini mengindikasikan bahwa virus penyebab Covid-19, yaitu SARS-CoV-2, bisa memberikan efek jangka panjang pada saraf perifer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement