REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polusi menjadi isu yang terus dibicarakan belakangan ini. Berbagai upaya pun dilakukan untuk mengatasi masalah polusi tersebut. Mulai dari memasang pompa bertekanan tinggi (water mist generator) di sejumlah gedung hingga melakukan modifikasi cuaca.
Menyikapi hal itu, PT Milwaukee Tool Indonesia menyatakan turut mendukung upaya untuk mengatasi polusi. "Kami mendorong masyarakat untuk mengubah mindset dalam menggunakan tools (perkakas). Karena penggunaan tools cordless (tanpa kabel) ternyata ikut memberikan andil untuk mengatasi polusi, dalam hal ini, ikut menurunkan emisi," kata Commercial Director PT Milwaukee Tool Indonesia, Husen Kasim di Jakarta, Jumat (8/9/2023).
Saat ini, ujarnya, masih banyak masyarakat yang belum paham bahwa teknologi tanpa kabel ikut berkontribusi membantu mengatasi polusi. Akan tetapi, dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan, dia yakin pengguna cordless akan semakin meningkat ke depannya dan berdampak menurunkan polusi. Sama halnya dengan kendaraan listrik.
Husen mengeklaim, Milwaukee menjadi satu-satunya perusahaan penyedia perkakas di Indonesia yang semua produknya sudah memanfaatkan teknologi cordless. Hal ini sejalan dengan komitmen prinsipal yang hanya memasukkan produk tanpa kabel ke wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Dia menjelaskan, selama ini peralatan perkakas biasanya menggunakan teknologi yang menggunakan kabel untuk mengalurkan tenaga. Ini membuat tidak ramah lingkungan dan kurang efisien dalam jangka panjang.
"Peralatan seperti bor untuk bengkel, perkakas rumah dan indutri selama ini menggunakan kabel dihubungkan ke listrik atau kompresor. Namun, dengan tenaga baterai tak perlu lagi kabel listrik. Semua peralatan dapat digunakan hanya dengan baterai," kata dia.
Jika dibandingkan dengan peralatan konvensional yang masih menggunakan kabel, Husen menuturkan bahwa produk cordless Milwaukee punya berbagai kelebihan.
Contohnya seperti tidak memerlukan tabung kompresor atau generator, agar perangkat bisa berfungsi dengan normal.
“Lebih fleksibel, tanpa bahaya tersandung kabel, juga tidak berisik. Bayangkan kalau generator, suaranya bising dan butuh BBM,” ungkapnya.
Dia menuturkan peralatan yang menggunakan bahan bakar, seperti mesin pemotong rumput dan lainnya juga telah dikembangkan perusahaan menggunakan baterai sebagai sumber energi. Termasuk lampu penerang untuk proyek, perbaikan jalan, atau kontrol bandara semua dikembangkan bertenaga baterai.
Husen menjelaskan menggunakan baterai lithium ion sebagai sumber energi membuat peralatan cordless lebih praktis dapat digunakan di mana saja. Torsinya juga tinggi sehingga lebih bertenaga.
Peralatan ini dapat digunakan di hutan atau daerah terpencil, seperti lokasi tambang yang tidak memiliki sumber listrik. "Cuma perlu daya 100 watt dan dicas 1 jam baterai plug-in play dapat digunakan berbagai jenis tool. Mulai dari alat pembuka dan memasang mur untuk bengkel, alat berat hingga mesin pemotong rumput," katanya.
Perangkat cordless Milwaukee, kata Husen sudah menjadi peralatan penunjang di beberapa instansi. Terutama, yang membutuhkan akses cepat serta lokasinya jauh dari sumber listrik.
“Misalnya peralatan untuk memeriksa rel kereta, lalu perawatan pesawat. Kemudian lampu untuk dipakai di pertambangan, kan jauh dari sumber listrik itu,” ungkapnya.
Keunggulan lain dari teknologi tanpa kabel Wilwaukee, kata Husen yakni bisa dipasang ke berbagai macam peralatan. Jumlahnya ada ratusan, yang terbagi menjadi tiga model berdasarkan kegunaan.
“Jadi satu baterai untuk semua alat, saat butuh untuk keperluan lain cuma beli alatnya saja, jadi lebih hemat,” jelasnya.
Hingga saat ini, model cordless yang dikembangkan Milwaukee terdiri atas tiga jenis, yaitu M12, M18, dan MX Fuel. Untuk baterai lithium ion M18 memiliki pilihan kapasitas, yaitu 5 ah, 8 ah dan 12 ah. Untuk model baterai M12 memiliki kapasitas baterai hingga 4 ah.