Rabu 30 Aug 2023 13:04 WIB

Kisah Inspiratif Kreator Konten Disabilitas, Pantang Menyerah Meski Tangan Hanya Sebelah

Arifin pun bergabung dalam Gnetion, komunitas yang menaungi tukang bangunan.

Komunitas Gnetion bisa menjadi tempat terbaik bagi kreator konten disabilitas bernama Arifin untuk bisa memperoleh ilmu secara nyata dan sesuai dengan pengaplikasiannya.
Foto: Gnetion
Komunitas Gnetion bisa menjadi tempat terbaik bagi kreator konten disabilitas bernama Arifin untuk bisa memperoleh ilmu secara nyata dan sesuai dengan pengaplikasiannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inspirasi bisa datang dari manapun. Salah satunya datang dari Muhammad Arifin, sosok kreator konten di balik akun Youtube dan Instagram Disabilitas Punya Cara. Melalui akun tersebut, Arifin membagikan konten edukasi tentang pekerjaan konstruksi bangunan. Pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah, itu kini telah sukses memberikan manfaat sehingga mampu memperoleh banyak pengikut di media sosialnya. 

Sebagai sosok inspiratif di dunia konstruksi, Arifin pun bergabung dalam komunitas tukang bangunan pertama di Indonesia, Gnetion dari GIAS Group. Arifin telah menjajaki karier sebagai pekerja konstruksi bangunan sejak 2000.

Baca Juga

Sepak terjang kariernya di bidang ini pun bisa dikatakan tak selalu berjalan mulus. Dalam dunia konstruksi, dirinya kerap berpindah-pindah bagian, mulai dari bagian pembangunan, bagian pemotongan kayu, hingga pengerjaan batu-batuan material.

“Jadi, saya enggak mau fokus di satu tempat saja. Karena kan kalau di proyek itu ada masing-masing bagian ya, ketika saya ada kesempatan di kayu saya belajar di sana, terus juga kalau ada kesempatan di batu saya ambil juga. Saya memanfaatkan waktu dan kesempatan lah,” ujar Arifin dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (30/8/2023).

Namun, sayangnya pada 2015 Arifin mengalami musibah berupa kecelakaan kerja yang menyebabkan dirinya harus kehilangan tangan kanannya. Kejadian itu terjadi saat Arifin sedang bekerja, dirinya terkena sengatan listrik. Hal ini membuat Arifin harus dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi hingga harus merelakan tangan kanannya.

Musibah yang menimpa Arifin justru menjadi titik balik karier dirinya menjadi lebih baik. Beberapa kliennya kembali menggunakan jasa Arifin di bidang konstruksi. Bila sebelumnya, Arifin bekerja secara langsung, kini dirinya telah menjadi mandor konstruksi. Sebagai mandor konstruksi, Arifin pun bertanggung jawab untuk mengawasi jalannya proyek agar bisa berjalan sebagaimana mestinya. Untuk menjawab kepercayaan tersebut Arifin tertarik untuk belajar di dunia konstruksi lebih jauh.

“Setelah kecelakaan kan lebih banyak waktu luang ya karena udah jadi mandor. Di saat itu saya sering nonton Youtube, karena saya diberi mandat untuk mengawasi atau mengontrol bangunan. Jadi, saya banyak belajar di sana,” ujar Arifin.

Saat menonton Youtube, ada beberapa hal yang menarik perhatian Arifin. Dirinya menemukan konten tentang konstruksi bangunan yang mana pada video tersebut dipenuhi oleh komentar negatif, seperti “mas caranya salah”, “harusnya pemasangan begini mas” dan lain sebagainya. Dari sinilah Arifin mulai terpikir untuk membuat konten edukasi tentang konstruksi bangunan di Youtube dan sosial media lainnya. 

Pada 2018, Arifin mulai giat untuk mengunggah video-video dirinya saat melakukan pekerjaan konstruksi. Puncaknya pada saat Covid-19 tengah melanda. Salah satu konten Arifin ada yang viral sehingga membuat dirinya memperoleh 30 ribu subscriber.

Popularitas yang dimiliki oleh Arifin tidak membuatnya merasa puas dalam belajar. Untuk mengatasi rasa hausnya akan ilmu pengetahuan di bidang konstruksi, Arifin pun bergabung dalam komunitas Gnetion pada Jumat (18/8/2023).

Gnetion sendiri merupakan komunitas yang menaungi aplikator (tukang bangunan) dengan lebih dari 2000 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan bergabung dalam komunitas Gnetion, nantinya para aplikator akan memperoleh beragam keuntungan. Mulai dari relasi yang lebih luas, ilmu dan wawasan tentang dunia konstruksi langsung dari pakarnya, serta peluang untuk mendapat pendapatan lebih tinggi. “Dengan saya gabung komunitas Gnetion, saya akan bisa ketemu banyak anggota satu profesi. Di sini kita bisa sepaham dan saat kita bertemu, berkumpul bisa sharing pengaman lah. Jadi alasan tujuan saya bergabung di Gnetion itu ingin lebih banyak belajar. Cukup senanglah saya gabung komunitas Gnetion,” kata Arifin.

Arifin menambahkan, komunitas Gnetion bisa menjadi tempat terbaik baginya untuk bisa memperoleh ilmu secara nyata dan sesuai dengan pengaplikasiannya. Ilmu tersebut bisa mencakup banyak hal mulai dari keamanan dan keselamatan kerja (K3), proses kerja konstruksi terkini hingga perkakas dan material bangunan terbaru.

Melalui komunitas Gnetion, GIAS Group berkomitmen untuk memastikan konsumen memperoleh hasil akhir konstruksi dengan mutu dan kualitas terbaik. Upaya ini telah dilakukan oleh GIAS Group sejak 2018 dengan membangun komunitas aplikator yang cepat, hebat, profesional, tersertifikasi, serta bisa menjadi rekan bisnis dalam dunia bahan bangunan.

Head of Marketing Division GIAS Group, Randu Arifiant, memberi sambutan hangat atas bergabungnya Arifin pada komunitas Gnetion. Randu menyebut bahwa Arifin akan menjadi sosok inspirasi baru untuk rekan-rekan aplikator lainnya.

“Kehadiran Arifin di komunitas Gnetion akan memberi suntikan motivasi untuk kami. Walau dengan keterbatasannya, Arifin tetap mempunyai keinginan kuat untuk terus belajar mendalami ilmu di dunia konstruksi. Kami harap Gnetion akan menjadi wadah yang tepat bagi Arifin untuk memperoleh ilmu melalui mentor dan praktisi ahli dari Gnetion,” ujar Randu.

Bagi masyarakat yang ingin kenal lebih dekat dengan Gnetion bisa mengunjungi Instagram resmi @gnetion.id dan website gnetion.academy.

sumber : Siaran pers
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement