Senin 14 Aug 2023 08:46 WIB

MUO Cabut Lisensi Miss Universe Indonesia, Tegaskan tak Ada Pengukuran Tinggi-Berat Badan

Penyelenggara Miss Universe Indonesia dianggap tak penuhi standar dan etika merek.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Mahkota peserta kontes kecantikan (ilustrasi). Peserta kontes kecantikan Miss Universe Indonesia diduga diminta telanjang ketika body check.
Foto: www.freepik.com
Mahkota peserta kontes kecantikan (ilustrasi). Peserta kontes kecantikan Miss Universe Indonesia diduga diminta telanjang ketika body check.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Miss Universe Organization (MUO) mencabut lisensi Miss Universe Indonesia sebagai buntut dari dugaan kasus pelecehan yang dialami sejumlah kontestan pada pemeriksaan tubuh (body checking). Saat ini, kasus tersebut masih dalam investigasi kepolisian setelah ada laporan dari enam finalis yang mengaku dipaksa telanjang pada body checking.

Miss Universe Pageant telah memutuskan hubungan dengan penyelenggaranya di Indonesia. Sementara itu, kontes yang akan datang di Malaysia dan diatur oleh pemegang waralaba Indonesia juga diketahui telah dibatalkan.

Baca Juga

Itu terjadi setelah enam kontestan mengajukan laporan pelecehan seksual setelah kontes untuk memilih perwakilan Indonesia untuk kompetisi internasional, dikutip dari Sky News, Senin (14/8/2023). Para kontestan mengatakan penyelenggara lokal meminta untuk melepas pakaian dalam mereka saat menjalani "pemeriksaan tubuh" untuk memeriksa bekas luka atau keloid.

Pemeriksaan itu dilaporkan dilakukan di sebuah ruangan yang diisi sekitar 24 orang, termasuk sejumlah pria. Sebanyak lima kontestan juga mengeklaim tubuh mereka telah difoto selama kontes yang diadakan di Jakarta dari 29 Juli hingga 3 Agustus itu.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan bahwa para korban merasa terpaksa melepas pakaian mereka dan berpose tidak pantas untuk pemeriksaan tubuh hingga membuat mereka trauma. Dia mengatakan petugas masih memeriksa kamera pengintai dari tempat kejadian dan akan mewawancarai para korban.

MUO menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mengingat kejadian yang telah dipelajari di Miss Universe Indonesia, menjadi jelas bahwa waralaba ini tidak memenuhi standar dan etika merek MUO. Para pejabat mengatakan mereka akan mengatur agar pemenang lokal Indonesia tetap bersaing di final global akhir tahun ini.

MUO saat ini sedang meninjau kebijakannya untuk mencegah terjadinya perilaku serupa dan untuk memastikan bahwa acara mendatang di seluruh dunia tetap dalam standar merek yang telah ditetapkan untuk semua waralaba internasional.

"Kami juga ingin memperjelas bahwa tidak ada pengukuran seperti tinggi, berat, atau dimensi tubuh yang diperlukan untuk mengikuti kontes Miss Universe di seluruh dunia," kata pernyataan MUO.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement