REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian penumpang mingkin merasa khawatir ketika melakukan perjalanan dengan pesawat. Ketakutan tersebut biasanya berkaitan dengan ketinggian maupun aspek keselamatan lainnya
Pakar perjalanan Michael Gebicki membagikan tanda halus yang menunjukkan bahwa pilot maupun pramugara/pramugari mungkin sedang mencari adanya masalah di pesawat. Apa tandanya?
Ia mengungkapkan satu tanda yang dapat menunjukkan bahwa pilot memiliki potensi masalah keamanan dengan pesawat tersebut. “Masker oksigen yang jatuh bisa berarti hilangnya tekanan kabin atau kebocoran," ujarnya seperti dilansir laman Ladbible, Sabtu (12/8/2023).
Dia mengatakan, pilot mungkin akan turun ke ketinggian yang lebih rendah di mana lebih banyak oksigen tersedia. "Turbulensi mungkin mengguncang Anda seperti, tetapi selama Anda mengenakan sabuk pengaman, itu tidak menjadi masalah," ujarnya.
Menurut Gebicki, jika Anda kebetulan melihat seorang awak kabin mengintip ke luar jendela, mereka mungkin mencari sesuatu yang sedikit lebih "dramatis" daripada matahari terbenam. “Jika kepala pramugara turun ke lorong sambil melirik ke luar jendela dengan cemas, itu mungkin sebagai tanggapan atas permintaan dari kokpit untuk memeriksa mesin,” tulisnya.
“Mesin terbakar? Spektakuler ya, terutama di malam hari, tapi tidak terlalu masalah kecuali itu satu-satunya mesin yang berputar, dalam hal ini masalah besar," kata dia.
Ia menyarankan penumpang tetap tenang, secara statistik Anda jauh lebih aman di pesawat daripada di belakang kemudi mobil. Sebagai jaminan tambahan bagi para penumpang, Gebicki juga merinci bagaimana pesawat penumpang sebesar itu dapat terus terbang dengan satu mesin mati.
Dia menjelaskan, agar pesawat yang disertifikasi dapat mengangkut penumpang, mereka harus dapat membuktikan bahwa pesawat itu dapat mengembangkan daya dorong yang cukup untuk beroperasi hanya dengan menggunakan salah satu mesinnya. “Pesawat bermesin ganda memiliki rating extended twin-engine operation (ETOPS), waktu maksimum jenis pesawat yang disertifikasi untuk terus terbang dengan satu mesin mati,” ujarnya.
Airbus A350XWB memiliki peringkat ETOPS 370 menit, yang berarti dapat beroperasi di rute laut apa pun selain penerbangan di sebagian kecil Antartika. Jadi menurut dia, tidak ada yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan.