REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Setiap ibu yang baru melahirkan memiliki harapan bayi yang sehat, cerdas juga ikatan emosional kuat antara si kecil dengan ibu. Salah satu upaya untuk mencapai hal tersebut bisa dengan memberikan ASI secara eksklusif.
Menyusui merupakan proses hubungan emosional antara ibu dan anak yang terjalin lebih kuat dengan pemberian kasih sayang lewat air susu ibu. Ikatan batin antara ibu dan bayinya berkaitan erat dengan pertumbuhan psikologi sehat dan tumbuh kembang bayi. Sehingga, ibu juga disarankan untuk memperhatikan kondisi dirinya selama masa menyusui agar proses tersebut dapat berjalan lancar.
Lalu bagaimana cara menyusui yang benar?
Dokter Laktasi RSIA Family, dr Vanny Bernadus Boen, CIMI menjelaskan yang perlu diperhatikan adalah posisi dan perlekatan menyusu yang benar. Posisi yang benar saat menyusui pada saat duduk maupun berbaring adalah telinga, bahu, pinggang bayi berada dalam satu garis lurus, jadi kepala bayi tidak menoleh. Tubuh bayi mendekat dan menempel dengan tubuh ibu. Tubuh ibu harus dalam kondisi rileks dan bersandar, bukan menunduk atau terlalu tegak.
"Hal lain yang juga tidak kalah pentingnya adalah perlekatan mulut bayi ke payudara ibu, agar bayi juga mendapatkan ASI yang optimal," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, belum lama ini.
Perlekatan yang benar sebagai berikut:
A = sebagian besar Areola masuk ke dalam mulut bayi
MU = MUlut bayi terbuka lebar
BI = BIbir atas dan bawah terlipat keluar
DA = DAgu bayi menempel pada payudara
"Kunci utamanya adalah memposisikan puting ibu lebih tinggi dari mulut bayi (puting di depan hidung bayi) sehingga kepala bayi bisa mendongak saat menyusui yang mempermudah bayi untuk menelan ASI dan hidung bayi tidak tertutup payudara ibu," paparnya.