REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker serviks masih menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia, dan pada 2020 menempati urutan kedua jumlah kasus baru tertinggi dengan jumlah 36.633. Sebagai bentuk pencegahan dini, dokter mengimbau semua perempuan untuk rutin melakukan skrining pap smear.
Ginekolog asal Texas AS, dr Jessica Shepherd, menjelaskan bahwa pap smear merupakan cara untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini, sehingga dapat diobati dan berpotensi untuk disembuhkan. Meskipun tidak banyak yang perlu disiapkan, para ginekolog mengingatkan untuk tidak menggunakan krim atau produk intravaginal apapun sebelum pap smear.
"Saya pasti tidak akan menggunakan produk intravaginal apa pun, saya akan mengatakan bahwa itu adalah hal yang utama," kata Amber Naresh, Profesor kebidanan dan ginekologi di Tulane University School of Medicine di New Orleans AS, seperti dilansir Huffington Post, Ahad (30/7/2023).
Menurut Naresh, hal ini juga berlaku untuk krim pengobatan infeksi jamur atau produk estrogen vagina yang digunakan untuk mengobati atrofi vagina. Selain itu, alat kontrasepsi gel spermisida serta douching (membersihkan vagina) juga harus dihindari.
Untuk mendapatkan sampel yang baik, dr Naresh menyarankan untuk menyetop penggunaan produk tersebut 48 jam sebelum jadwal konsultasi dan skrining pap smear. Lantas, bagaimana dengan berhubungan seksual apakah dilarang? Menurut Naresh, hal ini tergantung pada dokter Anda. Aturan mengenai hubungan seksual sebelum pap smear bervariasi.
"Saya sendiri tidak masalah jika pasien melakukan hubungan seks sebelum tes. Tapi sumber-sumber seperti Johns Hopkins Medicine dan Mayo Clinic menyarankan untuk menghindarinya selama 24 jam sebelum skrining," kata Naresh.
Menurut Shepherd, menghindari hubungan seks sebelum pap smear bukanlah aturan umum, sehingga tidak akan merusak hasil tes. Namun, ia menilai, tidak berhubungan seks selama 24 jam sebelum tes juga bukanlah ide yang buruk. Untuk saran tambahan, Shepherd menyarankan untuk berkonsultasi ke dokter kandungan masing-masing.
Selain, tidak menggunakan produk intravafinal, para ahli juga memberikan saran lain untuk membantu mempersiapkan diri sebelum skrining pap smear. Berikut uraiannya:
1. Tidak perlu waxing
Banyak orang merasa perlu tampil dengan cara tertentu sebelum janji temu dengan dokter kandungan, misalnya dengan waxing (cukur bulu) atau metode perawatan vagina lainnya. Tetapi kedua ahli tersebut mengatakan bahwa hal itu tidak perlu.
"Kami tidak benar-benar mengharuskan orang melakukan perawatan waxing, itu tidak penting bagi kami. Kami hanya ingin orang-orang datang untuk menjalani tes," kata Shepherd.